Fri 9-May-2025

Hamas ke Gueteres: Mengingkari Hak Palestina Picu Instabilitas Kawasan

Selasa 1-Oktober-2019

Hamasmengatakan terus-menerus mengingkari hak bangsa Palestina akan mengganggustabilitas di kawasan. Hamas menegaskan pentingnya menghentikan koloni zionisdan yahudisasi kota al-Quds serta menghapus blockade Gaza dan memperbaruidukungan bagi badan urusan pengungsi Palestina UNRWA.

Hal itudisampaikan dalam surat yang dikirimkan Hamas kepada Sekjen PBB AntonioGueteres.

Hamasmengatakan &ldquoKami menyurati Anda hari ini dengan mengharapkan penjelasantujuan utama PBB dan menegaskan bahwa berlanjutnya pengingkaran terhadaphak-hak Palestina tidak bisa diterima terutama hak bangsa Palestina menentukannasib dan hak kepulangan pengungsi ke negeri mereka dan meraih kemerdekaandan kebebasan yang akan menghadirkan stabilitas di kawasan.&rdquo

Penjajahanzionis terhadap wilayah Palestina merupakan factor utama instabilitas danancaman terhadap keamanan dan perdamaian internasional dan menyebabkanketidakpercayaan bangsa kami kepada organisasi internasional PBB.

Hamasmeminta Gueteres untuk menunaikan peran moral dan hukum dalam melindungi bangsaPalestina dan menggunakan segenap cara yang memungkinkan termasukmengembalikan perdamaian dan keamanan internasional kepada tempatnya dan mendukungbangsa Palestina meraih hak dan harapan kemerdekaan kedaulatan dan hakkepulangan pengungsi untuk menentukan nasib.

Dalamsuratnya Hamas menyebutkan kebijakan Israel di Tepi Barat termasuk di kotaal-Quds dimana proyek koloni zionis makin massif sejak deklarasi yangdinyatakan Presiden Amerika Donald Trump bahwa Al-Quds ibukota Israel.

Hamasmenyebutkan persoalan koloni merupakan pelanggaran terbesar yang dilakukanzionis terhadap bangsa Palestina termasuk penyitaan tanah secara paksamenggunakan kekuatan militer dan mengusir warga kemudian penggusuran luasterhadap harta benda Palestina dan pengabaian perhatian terhadap warga asli.

Ditegaskanbahwa otoritas zionis berupaya mengubah peta demografi dan identitas bersejarahwilayah Palestina terjajah secara umum dan kota Al-Quds secara khusus.

Dalamsuratnya Hamas juga menjelaskan blockade Israel terhadap Gaza sejak tahun 2007Israel terus mengambil kendali perlintasan dagang Karem Abu Salim danmempermainkan jarak melaut bagi pelayan Gaza di hanya 3 mil laut danmemberlakukan kebijakan ketat bagi pergerakan warga di perlintasan Bet Hanun.

BlockadeIsrael berdampak besar bagi hak pendidikan dan kesehatan yang memicupengangguran tinggi mencapai 52 % di tahun 2018 dan meningkatnya kemiskinanmenjadi 65 %.

Hamasmenyampaikan adanya upaya penghapusan badan PBB urusan pengungsi UNRWA yangdimotori Washington. Hamas meminta agar persoalan UNRWA menjadi pembahasandalam sidang umum PBB ke 74 dan memberikan dukungan untuk bisa berkomitmenmembantu pengungsi Palestina.

Washingtondan Tel Aviv menginginkan untuk menghapus UNRWA seperti dinyatakan Netanyahupada Juni 2017 lalu untuk membubarkan UNRWA dan menggabungnya dengan badanpengungsi PBB lainnya.

Hamasmenegaskan hak bangsa Palestina untuk melawan penjajah Israel dan legalitasnyamenurut norma internasional.

Terkaitpawai kepulangan Hamas mengatakan bahwa hal itu sebagai langkah awal untukmengembalikan para pengungsi Palestina setelah sebelumnya tak pernah dibahasterkait Palestina. Pawai kepulangan merupakan contoh perlawanan rakyat secaradamai sehingga tidak ada alasan bagi pasukan Israel untuk menggunakan kekuatanmiliter dalam merespon pawai tersebut.

SejakMaret 2018 rakyat Palestina di Gaza menggelar pawai kepulangan di dekatpembatas keamanan yang memisahkan antara Gaza timur dan &ldquoIsrael&rdquo untukmenuntut kepulangan pengungsi ke negeri mereka dan penghapusan blockade Gaza.(mq/pip)

Tautan Pendek:

Copied