DewanLegislatif Palestina meminta lembaga-lembaga internasional agar menugaskansebuah komite khusus untuk melihat kondisi para tawanan Palestina dipenjara-penjara Israel memeriksa pelanggaran mencolok yang dilakukan penjajahIsrael terhadap hukum internasional dan Konvensi Jenewa memantaupenjara-penjara Israel dan menerapkan standar-standar internasional terhadappara tawanan.
Dewan LegislatifPalestina menyerukan membawa kasus tawanan Palestina tersebut ke PengadilanKriminal Internasional mengingat pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap paratawanan adalah merupakan kejahatan perang.
Wakil KetuaDewan Legislatif Palestina Ahmad Bahar mengecam kebijakan penelantaran medis yangdilakukan penjajah Israel terhadap para tawanan. Dia menekankan perlunyamengintensifkan upaya solidaritas untuk tawanan yang mendekam di penjara-penjarapenjajah Israel. Dia mengingatkan bahwa pembebasan para tawanan masih menjadi urgensinasional selain menjadi kewajiban agama.
Baharmengatakan banyak tawanan telah melakukan aksi mogok makan selama 60 hari. Merekatidak mendapatkan hak-hak kemanusiaan dan hak hidup mereka yang paling dasar.
Dia menegaskan bahwapembebasan tawanan dari penjara Israel adalah “kewajiban agama nasionalpolitik dan kemanusiaan”. Dia menyerukan perlawanan Palestina untukmengerahkan upaya terbaiknya dan melakukan segala yang diperlukan untuk membelapara tawanan di penjara Israel.
Dia menyerukanagar bekerja keras untuk mencapai kesepakatan pertukaran yang terhormat. Diameminta rakyat Palestina faksi-faksi nasional semua elemen masyarakatlembaga-lembaga dan organisasi-organisasi masyarakat untuk melakukan aksi solidaritasmembela para tawanan.
Berdasarkan dataresmi jumlah tawanan Palestina yang mendekam di penjara penjajah Israel saatini sekitar 5.700 tawanan. Di antaranya 230 anak-anak 48 wanita 500 tahananadministrasi 1800 dalam kondisi sakit 700 di antaranya memerlukan intervensimedis secara mendesak. (was/pip)