Di tengah-tengahsikap diam dunia internasional dan persekongkolan Amerika secaraterang-terangan selera Israel semakin terbuka untuk mengimplementasirencananya melakukan perluasan dan mewujudkan impiannya untuk mendeklarasikan”negara” dari laut hingga sungai.
Perdana MenteriIsrael Benjamin Netanyahu pada hari Selasa (10/9/2019) lalu telah bersumpah bahwajika terpilih dalam pemilu 17 September nanti dia akan memberlakukan “kedaulatanIsrael” di Lembah Yordan dan utara Laut Mati. Dia mengatakan &ldquoKita harusdampai pada perbatasan permanen bagi negara Israel untuk menjamin Tepi Barat tidakberubah menjadi daerah seperti Jalur Gaza.&rdquo
Netanyahu menegaskanbahwa langkah ini akan dilakukan “segera setelah pemilu” untukmemastikan kepercayaan publik kepadanya pada saat dia terpilih. DeklarasiNetanyahu ini mendapatkan kecaman dan kritik internasional dan Arab di sampingmenimbulkan kemarahan di berbagai kalangan Palestina.
Langkah Netanyahuini menimbulkan pertanyaan tentang kawasan Lembah Yordan dan kepentinganstrategisnya bagi penjajah Israel serta alasan yang mendorong penjajah Israel berusahauntuk mencaplok dan merebutnya.
Kawasan LembahJordan dimulai dari Danau Tiberias di utara hingga Laut Mati. Pendudukan penjajahIsrael mengendalikan bagian yang terletak antara Laut Mati hingga berakhir di TepiBarat.
Lembah YordanPalestina dan utara Laut Mati utara atau Lembah Yordan (sebutan kedua yangumum) adalah sektor timur Tepi Barat yang membentang sekitar 120 km danlebarnya sekitar 15 km.
Menurut lembagaHAM Israel yang konsen pada Hak Asasi Manusia di Wilayah Pendudukan Israel &ldquoBTselem&rdquowilayah itu meliputi area 16 juta duman (1 dunam = 1000 meter persegi) dan setaradengan sekitar 30% dari total wilayah Tepi Barat. Dalam laporan sebelumnyaBTselem mengatakan bahwa sekitar 65.000 warga Palestina dan 11.000 pemukimpendatang Israel tinggal di daerah itu.
Dan menurut laporansebelumnya yang diterbitkan oleh Kantor Informasi Pemerintah Palestina luaslahan subur untuk pertanian di Lembah Jordan seluas 280 ribu dunam di mana wargaPalestina memanfaatkan 50.000 dunam sementara pemukim pendatang Israelmengeksploitasi 27 ribu dunum dari lahan pertanian yang ada.
LaporanPalestina ini mengatakan “Israel telah mendirikan 90 pos militer diLembah Yordan sejak pendudukan yang dilakukan pada tahun 1967. Sementara 31 blokdan kompleks permukiman Israel telah bertengger di wilayah Lembah Yordan.&rdquo
Penjajah Israeltelah mengusir lebih dari 50.000 penduduk Lembah Yordan sejak 1967 di samping mengusirkominitas-komunitas warga secara keseluruhan dengan dalih dan klaim bahwa merekatinggal di kawasan militer. Demikian menurut laporan Kantor InformasiPemerintah Palestina.
LaporanBTselem menjelaskan bahwa 90% dari wilayah tersebut diklasifikasikan sebagai zonaC menurut Perjanjian Oslo yang ditandatangani antara Israel dan PLO pada tahun1993.
(Menurutperjanjian Oslo wilayah Palestina dibagi menjadi 3 zona. Zona A yang secaraadministrasi dan keamanan di bawah kendali Otoritas Palestina Zona B yangsecara administrasi di bawah kendali Otoritas Palestina tapi secara keamanan dibawah kendali penjajah Israel dan zona C yang secara keamanan dan administrasiberada di bawah kendali penuh Israel).
B&rsquoTselemmenambahkan &ldquoEksistensi populasi di daerah ini kecil tanahnya subur danmencakup banyak ruang terbuka. Keistimewaan ini menjadikan daerah ini sebagaidaerah cadangan terbesar untuk pengembangan Tepi Barat. Yang memungkinkan untukpenngembangan pusat-pusat sipil dan pertanian yang maju untuk ekspor danfasilitas infrastruktur di bidang energi dan industri.&rdquo
Namun B&rsquoTselem menambahkan&ldquoSebagian besar tanah di Lembah Yordan dan utara Laut Mati dieksploitasi olehIsrael untuk kebutuhannya sendiri. Karena mereka mencegah warga Palestina untukmenggunakan sekitar 85% dari wilayah itu dilarang tinggal di sana dilarang membangundilarang membuat infrastruktur dilarang menggembalakan ternak dan dilarang mengolahtanah pertanian mereka.&rdquo
Lembaga HAM Israelini mengatakan &ldquoIsrael mengharuskan orang-orang Palestina di Lembah Jordanuntuk tinggal di kota-kota mereka yang telah menghimpit mereka dan melarang merekamembangun. Pemerintah administrasi sipil Israel di Lembah Yordan menolak menerbitkanizin pembanngunan bagi warga Palestina apapun jenis bangunannya. Baik iturumah bangunan pertanian dan peternakan bangunan umum fasilitas daninfrastruktur.&rdquo
Menurut dataBTselem antara 2006 dan September 2017 Israel telah menghancurkan setidaknya698 unit rumah warga Palestina di Lembah Yordan.
Sementara itu blok-blokdan kompleks permukiman Israel menyebar di wilayah tersebut setelah perang 1967dan dianggap oleh sebagian besar negara dunia sebagai wilayah pendudukan dan permukimanilegal. (was/pip)