Jurubicara Hamas Hazim Qasim menegaskan berhenti dari perundingan Oslo merupakankebutuhan nasional dan gerbang utama mengembalikan sistem politik baruPalestina berdasarkan partisipasi nasional yang nyata.
Qasimmenyatakan dalam keterangan persnya hasil paling buruk dari perundingan Osloadalah perpecahan politik di pentas Palestina dan menanamkan benihperselisihan nasional.
Disebutkanbahwa Intifadah pertama (Desember 1987) menampilkan persatuan di lapangan yangmenggabungkan semua potensi untuk melawan penjajah zionis semua terlibat dalamrevolusi rakyat bersamaan dengan masuknya pimpinan Palestina dalam perundinganmeski mendapatkan penolakan mayoritas kekuatan Palestina dan mulai timbulperpecahan politik dan perjuangan nasional di Palestina.
Qasimmenekankan bahwa pilihan yang diambil pimpinan Palestina berunding denganpenjajah meski tak mampu menerapkan hasilnya bagi bangsa justru memicuperselisihan makin sengit dan menghasilkan perpecahan sampai hari ini.
PerundinganOslo dicapai antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina di kotaWashington Amerika pada 13 September 1993 yang dihadiri mantan PresidenAmerika Bill Clinton.
PerundinganOslo dinisbatkan ke kota Oslo Norwegia tempat berlangsungnya pembicaraanrahasia tahun 1991 yang melahirkan kesepakatan yang disebut dengan KonferensiMadrir.
PerundinganOslo menghasilkan pembagian wilayah Palestina yang dijajah tahun 1967 secaraadministrasi dan keamanan menjadi wilayah &ldquoA&rdquo &ldquoB&rdquo dan &ldquoC&rdquo namun kota Al-Qudstak masuk dalam perundingan namun ditunda bersama persoalan perbatasanpengungsi Palestina permukiman zionis dan perundingan final. (mq/pip)