Puluhan pemukim Yahudi menyerbu ke halaman Masjid Al-Aqsamelalui gerbang Al-Mugaribah yang sudah dikuasai Zionis sejak 1967 paska perangenam hari antara Israel dan negara-negara Arab yang dipimpin Mesir.
Sumber-sumber media Zionis mengatakan 107 orang Yahudi menyerbuhalaman Al-Aqsa pada Senin (9/9) dibawah perlindungan keamanan super ketat daripolisi Zionis dan pasukan khusus Israel.
Menurut sumber-sumber  Badan wakaf Al-Quds menyebutkan 45 pemukimdan 45 pelajar Yahudi serta 15 pegawai pemerintah Zionis dua polisi menyerbualun-alun Aqsa pagi ini.
Sumber-sumber menunjukkan  polisi Israel tersebut mengawal para pemukimdari pintu Al-Mugaribah sampai keluar dari gerbang Silsilah sambil menerima penjelasantentang “Kuil” dari para guidenya.
Selama bulan Agustus kemarin Zionis melakukan penyerbuannyake Al-Aqsha sebanyak lebih dari 22 kali selama bulan ini dan lebih dari 3600pemukim Zionis melakukan penyerbuan ke Al-Aqsha. Selain itu lebih dari 5 seruankepada publik untuk meningkatkan jumlah eskalasi mereka ke Al-Aqsa. Iamenambahkan adanya peningkatan durasi serangan di pintu-pintu Al-Aqsha danlainya dari arah Al-Mugaribah.
Laporan tersebut memantau adanya provokasi dari keduamenteri Zionis yang berniat memberikan penghormatan pada rabbi ultra-OrtodoksYitzhak Ginzburg yang mengizinkan pembunuhan orang non-Yahudi terutamaPalestina selain provokasi terhadap situs-situs suci ummat Islam dan Kristen.
Wakil Menteri Hossam Abu Rub mengatakan total seranganselama bulan Agustus berjumlah 109 serangan termasuk Al-Aqsa dan Al-Ibrahimidan tempat-tempat suci Islam. Selain penangkapan terhadap para penjaga Al-Aqsa.Ia memperingatkan tentang bahaya eskalasi Israel terhadap Al-Quds dan MesjidAl-Aqsa sangat serius bagi bangsa Arab dan kaum muslimin di seluruh dunia.Seperti risiko kehadiran perdana menteri Palestina di Al-Quds dan MasjidAl-Aqsa pada khususnya.
Abu al-Rub mengatakan bahwa apa yang terjadi pada IdulAdha ketika ratusan pemukim menyerbu Masjid Al-Aqsa dengan perlindungan ketatdari pasukan Zionis menimbulkan bahaya besar dan menunjuk adanya upaya yangterus meningkat untuk mengubah realitas Masjid Al-Aqsa. Ia menekankan MasjidAl-Aqsa adalah garis merah dan orang-orang kami tidak akan berdiam diri dengankondisi ini. Merela akan tampil menghadapi segala upaya untuk mengubah statusquo atau merusak tempat suci ummat Islam. (asy/pip)