TokohHamas di provinsi Jerikhi Syakir Imarah menegaskan peristiwa yang menimpa syahidBassam al-Sayeh dan sebelumnya menimpa puluhan tawanan lainnya adalahkebijakan Israel menghabisi para tawanan Palestina lewat penelantaran medis.
Imarahmenegaskan kebijakan penelantaran medis yang secara sengaja ditempuh pihakpenjara Israel terhadap tawanan Palestina bukan hal baru sejumlah tawanantelah gugur akibat kebijakan tersebut terakhir menimpa Bassam al-Sayeh.
Disebutkanbahwa contoh al-Sayeh dan sakit kankernya serta kesabarannya dalam berkorbanmengungkap betapa kuatnya keimanan di hati para tawanan di satu sisi danbetapa zalimnya kebijakan yang menimpa mereka di sisi lainnya.
PenjajahIsrael merupakan pihak yang paling bertanggung jawab akibat kematian paratawanan Palestina. Pihak penjara Israel menghabisi al-Sayeh secara perlahanlewat penundaan pengobatan dan penelantaran medis secara sengaja tindakan inimerupakan kejahatan keji yang ditempuh Israel terhadap para tawanan Palestinayang menderita sakit dimana sebagiannya masuk kategori sakit parah.
Imarahmenyebutkan kebijakan penjajah zionis menerapkan sanksi terhadap keluarga parasyuhada dengan menahan jenazah mereka. Israel tak cukup melakukan penelantaranmedis terhadap para tawanan melainkan juga menahan jenazah para tawanan ditengah desakan dari lembaga kemanusiaan dan HAM untuk menghentikan kebijakantersebut.
Paratawanan membutuhkan dukungan serius terutama mereka yang menderita sakitbukan hanya simbolis baik formal maupun non formal tetapi dukungan massa untukmembela mereka agar tak menyusul satu demi satu gugur akibat penelantaran medisoleh pihak penjara Israel. (mq/pip)