Tue 6-May-2025

Batsh: Perlawanan bukan teroris kami gagalkan rencana Amerika-Israel

Minggu 8-September-2019

Khaledal-Batsh ketua Komite Nasional Tertinggi untuk Pawai Kepulangan dan PembebasanBlokade Gaza mengatakan bahwa Hamas dan faksi-faksi perlawanan Palestinabukanlah teroris. Hal itu dia tegaskan menanggapi keputusan pengadilan Eropauntuk membatalkan keputusan yang menyebut gerakan Hamas sebagai”teroris”.

Dalam sebuah wawancara dengan koresponden PusatInformasi Palestina anggota biro politik Jihad Islam ini mengatakan bahwa gerakan-gerakan perlawananPalestina memerangi penjajah Israel yang menduduki wilayah Palestina. Dia menolakpenyeebutan faksi-faksi perlawanan sebagai &ldquoteroris&rdquo. Dia menjelaskan bahwaperlawanan Palestina telah menggagalkan “rencana Israel-Amerika”untuk mengobarkan arena internal Palestina.

Dia menambahkan”Apakah mereka menganggap Hamas sebagai teroris atau menghapusnya daridaftar kelompok teroris itu adalah urusan mereka. Akan tetapi mereka lah yangdatang membawa terorisme ke Gaza dan Palestina dengan membawa penjajah Israel padatahun 1948.”

Dia menegaskan bahwaperlawanan Palestina “tidak akan menerima mereka yang membawa Zionis kePalestina untuk mengklasifikasikan kami antara teroris dan perlawanan.” Dia menyatakan bahwa perawanan “berperangdan berjuang melawan pendudukan dan agresi di tanah Palestina.”

PengadilanTingkat Pertama Eropa di Luksemburg pada hari Jumat (6/9/2019) telah membatalkankeputusan dan dekrit yang menunjuk Hamas dan sayap militernya Brigade Qassam masukdi antara kelompok-kelompok teroris.

Dalam konteksterkait Al-Batsh menegaskan bahwa perlawanan Palestina dan rakyat Palestina telah berhasil menggagalkan konspirasi dan rencana “Amerika-Zionis”yang bertujuan mengobarkan arena internal Palestina dan membingungkan internalPalestina untuk mendukung kepentingan penjajah Israel dalam agresinya di al-QudsHebron dan Jalur Gaza.

Al-Batshmengatakan kepada Pusat Media Palestina “Kesatu-paduan front internal danpersatuan sikap Palestina adalah pengungkit bagi proyek nasional pengungkit bagistabilitas dan langkah untuk menghentikan proyek yang bertujuan untuk melikuidasiisu perjuangan Palestina.” Dia mengepresiasi warga dan keluarga-keluargaPaletina yang gigih menghadapi proyek-proyek ini.

Dia menegaskan bahwa”semua orang Palestina” bersatu padu untukmenghadapi kekacauan ini. Bersatu padu membatalkan deal of century dan menghancurkanblokade dzalim atas Jalur Gaza. Dia menegaskan bahwa “proyek penghasutandan kekacauan telah digagalkan oleh perlawanan dan rakyat di Jalur Gaza.”

Mengenai protesPalestina di Libanon dalam menolak keputusan Menteri Tenaga Kerja LibanonSuleiman Abu Roken Al-Batsh kembali menegaskan seruannya bagi para pengungsiPalestina agar tidak menghentikan gerakan massa mereka “sampai merekamendapatkan hak penuh mereka untuk menjalani kehidupan yang layak sampai merekakembali ke tanah Palestina.”

Pada tanggal 6Juni 2019 lalu Kementerian Tenaga Kerja Libanon meluncurkan rencana untukmemerangi “tenaga kerja ilegal” di Libanon untuk mengendalikan tingkatpengangguran yang tinggi secara lokal. Kementerian menyetujui rencana penutupanlembaga-lembaga yang dimiliki atau disewa asing tanpa izin kerja tanpaterkecuali bagi para pengungsi Palestina.

Protes terus berlanjutdi kamp-kamp pengungsi Palestina di Libanon terhadap keputusan Menteri TenagaKerja Libanon tersebut di tengah sikap keras kepala menteri dan tidak maumembatalkan keputusannya. Mereka menyebut keputusan itu sebagai “rasis danpolitis yang identik dengan deal of century.” (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied