TawananPalestina dari kota Al-Quds Hudzaifah Halabia mengakhiri mogok makannya pascadicapai kesepakatan dengan pihak penjara Israel untuk membebaskan dirinya padabulan Desember mendatang.
TawananHudzaifah berhasil meraih kemenangan mengakhiri penahanan dirinya dari statustawanan administratif dan disepakati bebas pada 7/12/2019 sesuai kesepakatandengan pihak penjara Israel.
Hudzaifahmulai menggelar aksi mogok makan pada 1/7/2019 dan menghabiskan 67 hari mogokmakan yang menyebabkan kondisi kesehatannya memburuk sampai kepada tahap yangsangat parah.
TawananHudzaifah berusia 28 tahun berasal dari kota Abu Deis Al-Quds Pusat ditawanpasukan Israel pada Juni 2018 dan ditetapkan sebagai tawanan administratif(tanpa dakwaan maupun persidangan).
Saatberada dalam penjara dikaruniai seorang anak perempuan. Tawanan Hudzaifahmengalami kondisi kesehatan yang buruk pasca kebakaran yang menimpanya saatmasih kecil dan hingga hari ini masih merasakan dampaknya.
Sekitar 5000 tawanan Palestina mendekam di penjara Israel termasuk ratusan tawanan anak-anak dan wanita. Mayoritas dari mereka ditawan karena alasan aktifitas perlawanan terhadap penjajah Israel puluhan dari mereka ditetapkan sebagai tawanan administratif istilah bagi mereka yang ditawan tanpa dakwaan maupun persidangan. kebijakan ini mendapat protes keras dari para tawanan yang menyebabkan mereka menggelar mogok makan terbuka seperti yang dilakukan tawanan Hudzaifah dan lainnya. (mq/pip)
