Sejumlahpemukim Yahudi kembali menyerbu halaman Masjid Al-Aqsa pada Rabu pagi tadi(4/9) dikawal ketat pasukan keamanan.
Direktur MasjidAl-Aqsa Sheikh Omar Kiswani dalam pernyataanya mengatakan beberapa kelompokpemukim Zionis ekstremis menyerbu Masjid Al-Aqsa dari pintu Al-Mugaribah yang mendapatperlindungan dari pasukan khusus Zionis.
Dia mengingatkansekelompok pemukim Israel menggelar upacara provokatif di dalam pelataran MasjidAl-Aqsha sambil berkeliaran di halamannya hingga pelataran Mushola Marwani Faishalgerbang Al-Majelis dan keluar dari gerbang Silsilah.
Al-Kiswanimenunjukkan beberapa satpam penjaga Masjid Al-Aqsa berupaya menghadang para ekstrimisyang mencoba melakukan ritual Talmud di dalam Masjid.
Hampir tiaphari para pemukim melakukan serbuan ke Masjid Al-Aqsa berikut halamannya dibawah perlindungan ketat pasukan keamanan pendudukan Israel.
Sementaramenurut laporan yang dirilis Euro-Mediterranean pada Selasa (3/9/2019) mengatakanpelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Israel di al-Quds pada Agustus2019 adalah yang paling serius. Yang terparah terjadi pada pagi Idul Adha (11Agustus) ketika ratusan pemukim pendatang Yahudi melalui keputusan PerdanaMenteri Israel Benjamin Netanyahu menyerbu Masjid Al-Aqsha untuk melakukanritual Talmud guna mengenang apa yang mereka sebut “kehancuran Kuil”dengan melanggar semua aturan yang menjadi kebiasaan bahwasanya tidak bolehmelakukan penyerbuan di hari-hari besar Islam bahkan dengan melakukan tindakanrepresif terhadap jamaah Muslim sehingga melukai 65 jamaah dan menangkapdelapan lainnya. (asy/pip)