“Kampanye Nasional”untuk pemulangan jenazah para syuhada mengnatakan otoritas pendudukan penjajahIsrael terus menahan 253 jenazah syuhada Palestina di “Kuburan Angka”(Tombs of Numbers) dan 45 di lemari es milik polisi Israel.
Anggota KampanyeNasional Salem Khalle menjelaskan bahwa kampanye tersebut berhasilmembebaskan 121 jenazah dari “kuburan angka”. Dia meneegaskan bahwanegara penjajah Israel “adalah satu-satunya negara yang melanggar hak-hakorang mati dalam bentuk paling keji.” Dia menambahkan “Keputusan KabinetIsrael untuk menahan jenazah para syuhada ini merupakan hukuman kolektif terhadappara syuhada dan keluarganya.”
Dia meminta perlunyamengaktifkan masalah ini di forum internasional. Dia menyerukan rakyat Palestinauntuk berpartisipasi dalam acara-acara pusat di Hari Nasional untuk pemulanganjenazah syuhada pada tanggal 27 Agustus dengan judul “Kami ingin anak-anakkita”.
Sementara itu anggotaKomite Nasional Isa Qaraqe mengatakan bahwa negara penjajah Israel “satu-satunyanegara yang berupaya membuat undang-undang untuk menahan jenazah para syuhadatersebut dan terus mengklaim bahwa ekstradisi merupakan ancaman terhadapkeamanannya.” Qaraqe menyamakan antara prosedur penjajah Israel yang menahanjenazah para syuhada kuburan dengan angka-angka tersebut dan prosedur yangdilakukan Nazi yang membakar jenazah korban yang tewas.
Diamemperingatkan bahwa berlanjutnya penahanan jenazah ini membuktikan kredibilitasberita yang diungkap baru-baru ini melalui media di antaranya oleh mediaIsrael bahwa “Israel mencuri anggota tubuh jenazah warga Palestina danmemperdagangkannya.” Qaraqe mempertingatkan bahwa “pemerintah penjajahIsrael menyembunyikan kejahatannya melalui penahanan ini yang hingga saat ini masihada 253 jenazah yang ditahan.”
Mohammed Abu Sunainahpengacara untuk kasus jenazah syuhada yang ditahan Israel menegaskan ada upayapengelakan dan menghindar diri di pengadilan Israel terkait penahanan jenazahpara syuhada tersebut. Abu Sunainah mengatakan “Pada tahun 2017 MahkamahAgung Israel mengeluarkan keputusan untuk memberi tangguh kepada pemerintah Israelselama enam bulan untuk mengeluarkan undang-undang yang mengizinkan penahanan jenazah-jenazahtersebut.” Lebih lanjut dia menegaskan “Berlanjutnya penahananjenazah para syuhada Palestina oleh penjajah Israel merupakan kejahatan perang yangdapat dihukum berdasarkan hukum internasional.” (was/pip)