Thu 8-May-2025

Nama dan Gambar Buktikan Patroli Tentara Bunuh Bocah Al-Quds

Jumat 23-Agustus-2019

Yayasan Al-Quds internasional menggungkapkan dari hasilpenyelidikan khusus mengenai sejumlah nama dan foto empat personel kepolisianyang telah membunuh seorang bocah Nasem Abu Romi (14 tahun) asa Uzairiyahsebelah timur Al-Quds secara sadis. Mereka juga melukai seorang bocah HamudahSyaikh (14 tahun) asal Uzairiyah dengan luka cukup parah pada Kamis 15 Agustus2019 di dekat gerbang Silsilah salah satu pintu masjid Al-Aqsha.

Hasil penyelidikan menunjukan keempat polisi tadi sengajamemuntahkan puluhan pelurunya pada tubuh kedua bocah tersebut walau tanpamembahayakan mereka. Para tentara itu terus membombardir kedua bocah tersebuthingga jatuh ke tanah tak bergerak lagi.

Investigasimengungkapkan kejahatan keempat polisi ini adalah kejahatan perang yangmenggambarkan dan mengungkap nama gambar dan video yang menunjukkan peranmasing-masing pada elemen ini. Hasil penyelidikan menyerukan upaya hukumintensif untuk membawa para penjahat ini ke pengadilan dan untuk menuntutpenjajah Zionis agar bertanggung jawab atas banyak kejahatan yang mereka lakukan.

Pada hariKamis 15-8-2019 setelah sholat Ashar dua pisau dapur bersembunyi di lipatanbaju kedua anak-anak lelaki itu Nassim Abu Roumi dan Hamouda Sheikh yang masihberusia empat belas tahun. Keduanya bergerak menuju gerbang al-Silsila di Masjidal-Aqsa.

Hamoudamengangkat pisaunya lebih awal dan mencoba menikam prajurit Israel dari jarak terdekatdengannya. Tentara menyatakan polisi Zionis itu mengalami luka-luka akibattikaman ini antara kecil dan sedang.

Pertanyaanyaapakah untuk menetralisasi bahaya dari bocah laki-laki yang membawa pisau dapurtersebut mengharuskan pengosongan tiga magazien pistol di tubuh mereka? Apakahtidak mungkin mengendalikan mereka setelah peluru pertama? Mengapa komandanpatroli memilih untuk menghabiskan magazine pistolnya sepenuhnya ? sementara duarekannya mengikutinya sebelum mengangkat tangannya untuk berhenti?

Video 14detik yang diterbitkan oleh polisi Zionis jelas menunjukkan bahwa satu elemenpatroli merasa terancam untuk membenarkan pembunuhan ini. Mereka mendistribusikanvideo tersebut dalam kesadaran rasis mereka. Siapa pun yang mendekati mereka layakdibunuh.

“Inilayak dibunuh.” Sebuah pesan ini di dalam video itu ingin meracunikesadaran kita dan untuk alasan ini Yayasan Internasional Al-Quds melakukanpenyelidikan pers untuk menempatkan siapa pun yang tertarik denganadministrasi peradilan sebagai titik awal untuk membawa para pembunuh ini kepengadilan.

Mendeteksiidentitas para pembunuh itu tidak sulit meskipun bekerja di aparat keamananakses ke akun media sosial mereka mudah dan hanya membutuhkan pengetahuanbahasa Ibrani.

Jika hanyaada satu kesulitan itu adalah terorisme bahwa otoritas penjajah mencoba untukmenabur di dalam hati orang-orang ketika seseorang berbicara kepada merekatentang identitas seorang perwira polisi tetapi itu tidak akan menghalangihasilnya.

Investigasimenemukan identitas keempat anggota patroli yang ditunjukkan dalam video danperan yang dimainkan oleh masing-masing dari mereka. (asy/pip)

Tautan Pendek:

Copied