Mon 5-May-2025

Setengah abad pembakaran Al-Aqsha api masih berkobar dan belum padam

Rabu 21-Agustus-2019

Setengah abadtelah berlalu sejak pembakaran Masjid Al-Aqsa oleh ekstremis Yahudi MichaelDennis Rohan. Sementara itu serangan ke Masjid Al-Aqsha tetap sengit sebagaiupaya untuk merubah realita yang ada di masjid serta untuk membagi masjidsecara waktu dan tempat.

Di saat peringatanulang tahun peristiwa yang menyakitkan ini (21/8/1969) api kini terus berkobardi Masjid Al-Aqsha karena pelanggaran dan serangan harian yang dilakukan oleh pasukanpendudukan penjajah Israel dan para pemukim pendatang Yahudi.

Para pemukim pendatangYahudi dan polisi Israel telah meningkatkan serangan dan pelanggaran mereka terhadapkesucian Masjid Al-Aqsha. Mereka menyerang para pengunjung dan penjaganyaserta mendeportasi puluhan mereka dari masjid dengan periode waktu yangberbeda-beda.

Pembakaran sejakpendudukan

SekretarisJenderal Front Kristen Islam Hanna Issa mengatakan bahwa pembakaran di MasjidAl-Aqsha tidak dimulai sejak 21 Agustus 1969 tetapi sudah dimulai sejakpendudukan al-Quds atau Yerusalem sejak 7 Juni 1967 ketika penjajah Israel menghancurkankampung al-Mughrabi di al-Quds yang diduduki. Kampung ini berada di sisi barattembok Masjid Al-Aqsha dan ada pintu masuk ke masjid bernama Bab al-Mughrabi.

Hanna Issa menjelaskanbahwa Masjid Al-Aqsha dan gereja-gereja di al-Quds atau Yerusalem mengalamibanyak pembakaran terutama Gereja Makam Suci (Church of the Holy Sepulchre).Dia menyatakan bahwa ketika penjajah Israel menduduki bagian barat kota al-Qudspada tahun 1948 dunia tidak mengakui sebagai miliknya dengan pendudukan ini. Danjuga ketika penjajah Israel menduduki bagian timur kota al-Quds tidak adapengakuan sebagai miliknya dengan pendudukan ini.

Issa menyebutkanbahwa penjajah Israel terus melancarkan pelanggarannya terhadap Masjid Al-Aqshadan Kota Suci Al-Quds sejak tahun 1967 hingga tahun ini. Mereka melakukan Yahudisasiterhadap 97% dari kota al-Quds atau Yerusalem.

Dia menegaskan bahwaserangan-serangan terhadap Masjid Al-Aqsha ini meningkat ketika Presiden ASDonald Trump datang pada 6 Desember 2017 di mana dia mendeklarasikan bahwa al-Qudsatau Yerusalem adalah kota Yahudi. Dalam pidatonya dia menyangkal eksistensi KristenIslam dan Arab di dalam kota suci al-Quds.

Dia menyatakan bahwaAl-Aqsha mengalami pelanggaran serius di mana ada sebuah kota di bawah MasjidAl-Aqsha yang akan dibuka secara penuh kapan saja ada aula yang dapatmenampung sekitar 5.000 orang. Selain itu pemerintah penjajah Israel terus-menerusbertemu di bawah tembok barat masjid (al-Buraq) dengan adanya penggalian-penggalianyang beragam lebih dari 20 meter di bawah tanah.

Dia menyatakan bahwaMasjid Al-Aqsha saat ini dikelilingi oleh 105 sinagog Yahudi dan 28 terowongandi bawah Kota Tua di samping dua terowongan baru. Yang pertama membentang dariDinding Buraq menuju Madrasah Umariyah di Kampung Islam (Islamic Quarter) danterowongan lain dari Islamic Quarter menuju dinding barat Masjid Al-Aqsha.

Dia menyatakanbahwa penjajah Israel bekerja untuk merebut tanah kuburan dan menyita semuatrotoar di wilayah itu. Di samping perluasan Tembok Buraq pencabutan identitassecara keseluruhan tidak mendaftar identitas sekitar 22 ribu anak menghancurkanrumah-rumah secara keseluruhan dan 6 RUU yang disiapkan oleh penjajah Israel yangberkaitan dengan pembagian masjid secara waktu dan tempat yang bisa disahkankapan saja.

Menurut Issa Al-Qudsmenjadi sasaran pembantaian nyata melalui koloni permukiman Yahudi danperluasan koloni perdagangan Yahudi di dalamnya menciptakan karakter baru padakota tersebut yaitu yang berkarakter Yahudi. Selain mendirikan apa yangdisebut Yerusalem Raya di atas area seluas 600 kilometer persegi dengan jumlahpenduduk 35 juta jiwa dan melakukan pembongkaran semua masjid dan gereja yangmengarah ke jantung Masjid Al-Aqsha.

Praktik-praktikyang dilakukan Israel

Sementara ituSyekh Ikrima Sabri kepala Badan Tertinggi Islam yang juga khatib di MasjidAl-Aqsha menyatakan bahwa api kebakaran yang mengelilingi Masjid Al-Aqsha darisemua sisi disebabkan oleh praktik-praktik yang dilakukan berulang-ulang olehpenjajah Israel.

Dalam sebuahpernyataan kepada Pusat Informasi Palestina Sabri menyatakan bahwaserangan dan penggalian yang dilakukan berulang-ulang dan pembangunan tembokapartheid Israel yang mengelilingi kota al-Quds atau Yerusalem bukan hanyaistilah kebakaran khusus dengan menyalakan api saja.

Dia menyatakan bahwatujuan penjajah Israel terhadap Masjid Al-Aqsa adalah ekspansionisme yangagresif dan diwakili dalam bentuk penyerbuan-penyerbuan dan perubahan realitasbaru di Masjid Al-Aqsha. &ldquoApa yang terjadi pada Idul Adha menjelaskan ambisiyang mereka inginkan terhadap Masjid Al-Aqsha” tegasnya.

Sabrimenjelaskan bahwa ada skema Zionis yang mengerikan dalam masalah pembagian secarawaktu dan tempat di Masjid Al-Aqsha. Dia menyatakan bahwa para jamaah yangbersiaga di dalam masjid (al-murabithin wal murabithat) terus waspada terhadapsetiap upaya untuk menodai kesucian Masjid Al-Aqsha.

Sheikh Sabri menyatakanbahwa penjajah Israel harus bertanggung jawab atas serangan berulang-ulang yangdilakukan para pemukim pendatang Yahudi karena penjajah Israel yang melindungipara pemukim pendatang Yahudi dan mendorong mereka untuk menyerbu dan menodaiMasjid Al-Aqsha.

Area pembakaranMasjid Al-Aqsa lebih dari sepertiga dari total area masjid. Di mana lebih dari1500 meter persegi dari area total 4400 meter persegi terbakar. Api telah menyebabkankerusakan besar pada bangunan Masjid Al-Aqsha pilar-pilarnya lengkungan dandekorasi kuno pada masjid atap masjid jatuh ke tanah akibat kebakaran tersebut.Dua pilar utama juga roboh bersama dengan lengkungan yang menyangga kubah.

Kerusakan jugaterjadi pada kubah hiasan interior mihrab dan dinding selatan. Empat puluhdelapan jendela masjid yang terbuat dari gipsum dan kaca patri hancur dankarpet serta banyak ornamen dan kaligrafi Al-Quran terbakar.

Kebakaran melahapsayap timur mushallat yang terletak di sisi selatan Masjid Al-Aqsha. Api membakarbagian depan Masjid Al-Aqsha atapnya karpet dan dekorasinya yang langka. Apijuga membakar semua isi masjid mulai dari mushaf Al-Quran dan perabotan.Bangunannya rusak parah. Butuh bertahun-tahun untuk merenovasi dan mendekorkembali seperti semula.

Api jugamelahap minbar masjid yang bersejarah yang dibawa oleh Shalahuddin dariAleppo ketika umat Islam merebut kembali Yerusalem pada tahun 1187. Minbarindah ini memiliki kedudukan khusus di mana Sultan Nuruddin Zanki yang memerintahkanuntuk menyiapkannya pada hari pembebasan Al-Aqsha. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied