Yayasan Al-QudsMalaysia pada hari Selasa meluncurkan situs web ensiklopedi aqsapedia webensiklopedi pertama yang didedikasikan untuk Masjid Al-Aqsa. Peluncuran dilakukandalam acara resmi yang dihadiri oleh Dato Mukhriz Tun Mahathir ketua DewanPembina Yayasan dan Perdana Menteri negara bagian Kedah di utara negara itu.
Acara berlangsungdi Hotel Putra di ibu kota Kuala Lumpur. Dihadiri oleh banyak pejabat tokoh masyarakatdan media serta tamu dari beberapa negara Asia Tenggara termasuk tamu dariIndonesia Sri Lanka dan Thailand.
Dalam sambutannyaMukhriz mengatakan “Kita sekarang dalam peristiwa besar tidak hanya bagiumat Islam tetapi untuk setiap manusia bebas yang percaya pada hak asasimanusia menghormati agama dan menolak ketidakadilan. Kita di sini untukPalestina dan Masjid Al-Aqsha yang diberkati.”
Dia menegaskan”Meskipun jaraknya jauh orang Malaysia percaya bahwa Palestina dan MasjidAl-Aqsha adalah masalah bagi mereka. Kami memiliki beban untuk melindungi danmembebaskannya dari pendudukan yang menindas. Ini adalah masalah yang menjadiperhatian kami karena semua orang Malaysia bersatu terlepas dari afiliasipolitik atau latar belakang budaya mereka.”
Mukhrizmengatakan “Besok (hari ini red) kita memperingati 50 tahun pembakaranMasjid Al-Aqsha peringatan yang menyakitkan bagi setiap orang yang cintadamai tidak hanya karena kebebasan beragama telah dilanggar atau karenapenjahat terbebas dari hukuman tetapi juga karena hilangnya kerja seni dankarya arsitektur kuno Masjid Al-Aqsha.”
Dia melanjutkan”Sayangnya terlepas dari kejahatan keji ini serangan terhadap MasjidAl-Aqsha terus berlanjut dalam banyak bentuk. Zionis terus menggali terowongandan melakukan penggalian-penggalian di bawahnya mengendalikan gerbang-gerbangnyamengganggu penggelolaan urusan Masjid Al-Aqsha tidak menghormati kesucian tempatumat Islam dan mencegah jamaah memasuki masjid.”
Dia mengatakan”Yang menyakitkan kita menyaksikan Masjid Al-Aqsha menjadi sasaranserangan harian oleh tentara Israel yang bahkan pada hari raya Idul Adhamenyerbu masjid tanpa memperhatikan etika moral atau hukum.”
Dia menyatakanbangga bisa berkontribusi dalam pendirian Yayasan al-Quds Malaysia. Dia berkata&ldquoKami akan terus mendukung perjuangan al-Quds dengan semua sumber daya yangtersedia. Hari ini Yayasan al-Quds Malaysia mempersembahkan pencapaian besarini yang akan memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran akanmasalah al-Quds dan Masjid Al-Aqsha melalui banyak produk elektronik danilmiah.&rdquo
Dia mengapresiasiatas peran yang dimainkan Yayasan al-Quds dalam memperkuat keteguhan warga al-Qudsdan dalam memperkuat ikatan antara rakyat Palestina dan Malaysia. Diamengatakan “Kami bertemu hari ini untuk meluncurkan situs ini jenisensiklopedi pertama dalam berbagai bahasa terutama untuk Masjid Al-Aqshayang akan menjadi referensi yang akurat dan dapat diandalkan untuk segalasesuatu yang berkaitan dengan masalah ini dalam menghadapi mesin propagandaZionis.”
Mukhriz berterimakasih kepada Ketua Yayasan al-Quds Malaysia Dr. Sharif Abu Shammala atas upayanyayang luar biasa untuk meluncurkan situs ini dan juga timnya dan lembagasponsor serta dukungan dari semua negara di Asia Tenggara.
Sementara itu ketuaYayasan al-Quds Malaysia Dr. Sharif Abu Shammala dalam pidatonya mengatakan “Motivasiuntuk peluncuran proyek besar ini adalah kurangnya pengetahuan dan informasiyang dipublikasikan tentang Masjid Al-Aqsha di Internet dalam berbagai bahasaasing baik dalam kuantitas maupun kualitas terutama dalam bahasa lokal diAsia Selatan dan Asia Tenggara. Sejauh kami menemukan beberapa situs Islam dinegara-negara ini yang menyampaikan cerita-cerita dongeng dari sumber-sumberZionis.”
Dia berjanji situstersebut akan bekerja untuk memperkuat narasi Islami dan benar dalam menghadapidongeng Zionis yang menyebar di ruang digital. Agar situs ini menjadi referensibagi para peneliti dan mereka yang konsen pada segala sesuatu yang berhubungandengan Masjid Al-Aqsa dan mengingatkan bangsa Masjid Al-Aqsha sertamengingatkan umat tentang Masjid Al-Aqsha dan persoalannya juga apa yangdialami oleh Masjid Al-Aqsha dan para pembelanya.&rdquo Dia menjelaskan bahwa situsini diluncurkan dengan empat bahasa: Malaysia Indonesia Inggris dan Arab. Ke depansitus ini akan dibuat dalam delapan bahasa.
Dia menjelaskanbahwa situs ini mencakup banyak bagian pengetahuan banyak perpustakaan tentangAl-Aqsha buku-buku video dokumen foto dan aplikasi interaktif untukmenemukan fitur Al-Aqsha serta garis waktu untuk memantau hari-haripenderitaan dan Al-Aqsa di bawah pendudukan dan jendela (Tanyakan kami) untukmenerima pertanyaan dari publik tentang Al-Aqsha.
Dia menyatakansudah ada penandatanganan perjanjian dengan Kantor Sheikh Islam di Thailanduntuk segera mulai mempersiapkan peluncuran AQSAPEDIA versi bahasa Thailand. Dansudah dimulai program dan persiapan untuk peluncuran versi bahasa Tamil yang bekerjasama dengan beberapa lembaga di Sri Lanka.
Dia melanjutkan”Yayasan al-Quds Malaysia di bawah bimbingan dan perlindungan Dato MukhrizTun Mahathir telah membuat banyak prestasi di bidang penyadaran dan pendidikantentang masalah al-Quds dan Masjid Al-Aqsha di wilayah kami bekerja samadengan organisasi-organisasi lokal dan negara-negara sahabat terutamaIndonesia Thailand dan Sri Lanka.”
Dia menyatakankesiapan lembaganya untuk bekerja sama dengan semua organisasi untuk melayani Palestinadan Masjid Al-Aqsha. Jalan masih panjang dan membutuhkan upaya yang besar.(was/pip)




