Tue 6-May-2025

Tawanan Abu Muailiq berjuang melawan kematian di penjara Israel

Selasa 20-Agustus-2019

Orang tua tawananMurad Abu Muailiq diselimuti kekhawatiran setelah menerima kabar buruk tentangkesehatan putranya yang semakin memburuk sampai membuatnya koma beberapa hariyang lalu.

Abu Muailiq tawananberusia 40 tahun ini menderita penyakit Corona. Dia divonis hukuman penjara 23tahun di penjara Eshel di Israel. Sampai kini dia telah menghabiskan 19 tahun didalam penjara Israel. Selama itu penjajah Israel mencegahnya untuk berobat dariwaktu ke waktu.

Abu Muailiq sudahmenjalani sepuluh operasi di ususnya di mana pihak Israel sengaja meninggalkanbagian dari ususnya yang terluka sehingga menyebabkan kondisi kesehatannyasemakin memburuk selama penahanan.

Kekhawatiranpermanen

Sejak beberapa hariyang lalu orang tua Abu Muailiq tidak memiliki selera tidur karena tidakdapat melakukan apa pun untuk putranya yang sejak delapan tahun yang lalu di ditolakoleh pihak penjara Israel untuk mengunjungi putranya.

Kisah Murad AbuMualiq ini dimulai ketika pasukan pendudukan penjajah Israel menangkapnya diperbatasan Jalur Gaza dua puluh tahun yang lalu setelah dia dihantam olehpeluru eksplosif di lututnya yang membuatnya sulit bergerak sebelum dia menderitasakit parah di ususnya.

Ayah Abu Mualiqmengatakan bahwa beberapa pekan terakhir nampak terlihat penurunan serius pada kehidupanputranya. Dia telah kehilangan kekuatannya dan dia harus terus berbaring ditempat tidur pasien dalam penderitaan seperti pasien kanker dalam stadiumlanjut katanya.

Lebih lanjutdia mengatakan “Israel memiliki kemampuan medis yang canggih. Akan tetapiitu mencegah perawatan untuk anak saya. Padahal perawatannya tidak memerlukanbiaya sampai seribu shekel. Dulu pernah dilakukan banyak operasi namun merekameninggalkan bagian yang terluka di ususnya dengan sengaja. Selama empat tahundia mengalami pendarahan dan terancam kematian.”

Pihak penjara Israelmelarang keluarga Abu Mualiq untuk mengunjunginya atau campur tangan untukmenyelamatkan hidupnya. Semua upaya yang dilakukan lembaga-lembaga hak asasimanusia dalam beberapa tahun terakhir telah gagal untuk bisa campur tangan demimenyelesaikan perawatan yang diperlukan.

Ayah Abu Mualiqmeminta kepada presiden Otoritas Palestina dan pemerintah Palestina untuk turuntangan segera untuk menyelamatkan nyawa putranya yang telah menghabiskan waktu19 tahun menderita sakit di penjara-penjara Israel.

Operasi tidakberhasil

Pada tahun2007 setelah banyak permohonan Abu Muailiq menjalani operasi pemotongan bagianyang busuk di ususnya tetapi sakitnya semakin parah karena pihak penjajahIsrael sengaja meninggalkan bagian ususnya yang terluka sehingga membawanyamemasuki fase penderitaan baru.

Belakangan ini AbuMuailiq mendapatkan perawatan darurat setiap dua bulan. Namun selamatahun-tahun penahanannya pihak penjajah Israel mencegah dua kali pengobatan danyang paling serius terjado beberapa hari yang lalu. Sehingga mengalami komayang serius dan berbahaya.

Ibu Abu Muailiqmembenarkan bahwa Murad menderita penyakit (Corona) dan bahwa penundaanperawatan telah menyebabkannya mengalami masalah serius dalam beberapa pekan terakhir.Dia tidak tahu sampai di masa hasilnya nanti.

Dia menambahkan”Selama berhari-hari kami tidak menikmati selera hidup. Kami mengkhawatirkanhidupnya. Selama 19 tahun saya belum melihatnya sama sekali dalam tujuh tahunterakhir. Kami tidak tahu nasibnya sekarang. Di tahun-tahun terakhir penahanannyasaya takut kehilangan Murad di penjara penjajah Israel.”

Ibu Abu Muailiqmeminta agar adanya diberikan perawatan dan dibebaskan dari penjara-penjaraIsrael. Dia menyerukan faksi-faksi Palestina dan pemerintah Palestina agar campurtangan untuk membebaskannya. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied