Di penjara-pernjarapenjajah Israel secara medis hak-hak tawanan Palestina yang sakit dan terluka telahdilanggar yang dilakukan secara sengaja dan terprogram dengan carapenelantaran medis dan memaparkan mereka pada kematian.
Badan Urusan Tawanandalam laporannya menemukan bahwa melalui pemantauan status kesehatan para tawananselama bertahun-tahun diketahui bahwa tingkat perawatan kesehatan yangdiberikan kepada mereka ternyata sangat buruk hanya sekedar formalitas danhampir tidak ada dengan bukti kesaksian para tawanan dan meningkatnya jumlahmereka yang sakit di penjara-penjara Israel.
Badan UrusasnTawanan menyatakan bahwa pihaknya telah menerima kesaksian setiap hari melalui parapengacara tawanan yang sakit mereka mengalami jenis-jenis perawatan kesehatanterburuk di penjara-pernjara dan pusat-pusat penahanan Israel.
Ditegaskan bahwamasalah perawatan dan pengotaban para tawanan adalah masalah dimana yangdijadikan oleh otoritas penjara Israel sebagai sarana untuk tawar-menawar pemerasandan tekanan pada tawanan. Hal ini merupakan pelanggaran nyata pada perjanjianJenewa ke-3 dan perjanjian Jenewa ke-4 yang mewajibkan pemberian hak perobatdan perawatan medis kepada para tawanan serta mewajibkan pemberian obat-obatanyang sesuai bagi tawanan yang sakit dan melakukan pemeriksaan medis secarateratur dan rutin pada mereka.
Badan UrusanTawanan menyatakan bahwa jumlah tawanan Palestina yang gugur di penjara-penjarapenjajah Israel akibat kebijakan kelalaian medis yang disengaja sejak tahun 1967hingga hari ini mencapai 64 tawanan. Kasus terakhir tawanan yang gugur adalah FarisBarud dari Jalur Gaza dan Nassar Taqatqa dari kota Beit Fajjar. Sampai hari inipihak pemerintah penjajah Israel masih menahan jasad keduanya.
Jumlah tawananPalestina yang n sakit di penjara penjajah Israel mencapai lebih dari 700. Darijumlah ini sekitar 170 di antara berada dalam kondisi yang sulit dan seriustermasuk 25 pasien menderita kanker. yAng paling serius adalah Bassam Sayeh danSami Abu Diak. Sebanyak 17 tawanan Palestina yang sakit menjadi penghuni semi-permanendi “Rumah Sakit Ramle” yang dikhususkan untuk para tawanan Palestina.Sementara itu puluhan lainnya mengalami cacat motorik lumpuh menderita penyakitliver gagal ginjal jantung dan penyakit lainnya. (was/pip)