Sebagai bagiandari kampanye terbesar yang dilakukan di Jalur Gaza gerakan Hamas melakukankampanye yang disebut “Tawasul” atau komunikasi kekomunitas-komunitas dan kelompok-kelompok masyarakat di Jalur Gaza sebagaibentuk apresiasi gerakan Hamas kepada mereka bertepatan di hari raya Idul Adha.
Ratusan komunitasdan kelompok masyarakat serta para tokoh menyambut kunjungan para petinggigerakan Hamas yang merefleksikan kedalaman hubungan kuat dengan mereka dan memperkuatkesepahaman dan dukungan mereka pada proyek perlawanan.

Keterbukaan memperkuatketerikatan masyarakat
Penulis dananalis politik Hossam Dajni mengatakan kampanye yang dilakukan Hamas ini untukmemecahkan kesenjangan yang baru-baru ini terjadi antara pimpinan gerakan Hamasdan komponen-komponen rakyat Palestina.
Hossam Dajnimengatakan bahwa keterbukaan pimpinan Hamas di Gaza kepada keluarga-keluargabesar komunitas kelompok dan klan di Jalur Gaza akan meningkatkan kohesisosial dan memperkuat keterikatan masyarakat serta mendekatkan sudut pandangdengan mendengarkan keluhan dan obsesi mereka dari dekat dan agar benar-benarmenyentuh realita.
Dia menyatakanbahwa kunjungan dan anjang sana ini membangun ide perlawanan dalam kesadarankolektif di tengah-tengah ancaman terhadap perlawanan dari beberapa pihak yangberupaya merusak citra pemimpin perlawanan. Dia menyatakan bahwa kohesipemimpin dengan rakyat dengan sendirinya akan merusak upaya mereka yangberencana merusak citra pemimpin sebagai akibat dari beberapa kesalahanindividu yang mungkin terjadi atau dari keluarganya.
Hossam Dajni menilaibahwa kampanye yang dilakukan Hamas ini akan mengkonfirmasi bahwa pimpinanHamas menyatu dengan rakyat mendengarkan mereka dan bahwa Hamas adalah bagianintegral dari rakyat.

Sambutan hangat
Mengenai sambutanhangan yang diterima para pemimpin Hamas saat melakukan kunjungan ketengah-tengah masyarakat ini Hossam Dajni menegaskan bahwa keramahankehangatan dan sambutan yang luar biasa ini adalah refleksi alami. Karena masyarakatpercaya pada perlawanan dan mendukung pilihan perlawanan. Gerakan Hamas tidak pernahjauh dari masyarakat tetapi merupakan bagian dari rakyat. Dia menegaskan bahwa kader-kaderinti gerakan Hamas berasat dari masyarakat suku-suku dan klan-klan yang ada diPalestina.
Dia menjelaskanbahwa penjajah Israel sejak lama berusaha merusak situasi nasional dan citra parapemimpin perlawanan agar ada kesenjangan yang besar antara pemimpin dan rakyatserta berusaha untuk menghancurkan citra pemimpin perlawanan untuk membakar kesadaranPalestina.
Mengenai apayang harus dilakukan saat ini Hossam Dajni meminta agar kunjungan dan anjangsana ini terus dilanjutkan dan bukan dalam konteks kekhawatiran atau ketakutan.Dari waktu ke waktu penting untuk dilakukan kunjungan dan anjang sana sepertiini secara kontinyu agar kader-kader perlawanan mendengarkan opini masyarakat.
Menurutnya perluada satu hari dalam satu bulan atau pekan pemimpin perlawanan besama dengan komponenrakyat untuk mendengarkan keluhan dan pendapat mereka. Dia menambahkan”Pemimpin harus pergi sendiri dan mereasakan menderita rakyatnya agar adakohesi sosial dan keterikatan masyarakat serta untuk memperkuat inkubator perlawananrakyat.”

Pengakuan Hamas
Dalam konteksini penulis dan analis politik Mahmoud Mardawi mengomentari bahwa kampanye yangdilakukan Hamas tersebut harus dipahami sebagai pengakuan Hamas terhadap suku danklan atas peran mereka dalam proyek perlawanan.
Dalam sebuahartikelnya Mardawi menekankan bahwa langkah penting ini dilakukan menyusul langkah-langkahdan keputusan sebelumnya yang menegaskan keberdayaan dan kemampuan gerakanHamas mengelola banyak kasus dalam kondisi yang sulit dan kompleks denganberimbang dan kuat yang bertujuan untuk mensolidkan perlawanan dan melindungi perjuanganPalestina.
Dia menjelaskanbahwa komunikasi dengan klan keluarga besar kelompok faksi-faksi dan dengansemua komponen masyarakat diperlukan untuk mencapai tujuan yang tidak dapat dicapaitanpa melibatkan mereka. Dia menyatakan bahwa Hamas bekerja untuk persatuan danmerapatkan barisan atas dasar untuk melindungi hak-hak perlawanan kasih sayangdan persaudaraan dan partisipasi dengan darah dan keputusan.
Mardawimemperingatkan beberapa poin penting bagi mereka yang terlibat dalam kampanyeini. Di antaranya yang terpenting adalah tidak menghukumi fase pembebasandengan standar negara merdeka di samping penolakan terus-menerus terhadapkeputusan-keputusan yang tidak adil dan langkah-langkah palsu dari penjajahIsrael dan Otoritas Palestina atas dasar perubahan para langkah-langkah dankeputusan-keputusan tersebut dan bukan menyerah dan menyetujui mereka.
Dia menambahkan”Standar hidup rakyat terjajah tidak bisa dibandingkan dengan rakyat yanghidup di bawah negara merdeka.” Dia menyatakan bahwa menentanglangkah-langkah penjajah dan mereka yang mendukungnya serta memboikot mereka adalahbagian dari perjuangan panjang untuk pembebasan dan merupakan suatu tahap yangtidak bisa dihindari.
Di antarapoin-poin yang ditegaskan oleh Mardawi adalah bahwa pendudukan bukanlah lembagaamal yang memberi secara gratis tanpa kompensasi yang memblokade tanpa alasandan tujuan. Maka tidak boleh mengaitkan blokade dengan hak-hak juga agar tidakmembandingkan fase perjuangan dengan yang lain setiap fase bagi penjajah ada tujuandan targetnya.
Kampanye Hamas
Pada hariSelasa lalu (hari ketiga Idul Adha) Gerakan Hamas meluncurkan kampanye besar bernama”tawasul” (komunikasi) dengan cara melakukan anjang sana dan mengunjungisekitar 600 komunitas dan klan di semua wilayah Jalur Gaza.
Kampanyetersebut diikuti oleh Kepala Biro Politik Gerakan Hamas Ismail Haniyah dan ketuagerakan Hamas di Jalur Gaza Yahya Sinwar bersama dengan para anggota biropolitik dan para pemimpin gerakan di Jalur Gaza.
Menurut Hamaskampanye ini sebagai sebuah penegasan dari pimpinan Hamas tentang pentingnyaperan semua komponen masyarakat dalam memperkuat persatuan nasional Palestinadan untuk berterima kasih karena telah melindungi perlawanan dalam semuabentuknya.
Kampanyekunjungan ini dilakukan dalam dua tahap yang pertama pada hari-hari Idul Adhadan akan terus berlanjut pada fase kedua hingga Januari tahun depan. (was/pip)