Wed 7-May-2025

Alaa Bashir Idul Fitri di penjara OP dan Idul Adha di penjara Israel

Kamis 15-Agustus-2019

“Jantunghatiku adalah Alaa dari penjara ke penjara dari interogasi ke interogasi daripenyelidikan ke penyelidikan dan dari satu sel ke sel yang lain.” Melalui kata-katayang menyakitkan ini ibu Alla Bashir seorang wanita muda yang kini mendekamdi dalam penjara penjajah Israel mengungkapkan kesedihannya karena tidak bisaberada di samping putrinya selama hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Otoritaspendudukan penjajah Israel dan dinas keamanan Otoritas Palestina (OP) telangmengharamkan kebahagiaan tersebut bagi Alla Bashir seorang wanita guru al-Quranal-Karim berusia 23 tahun setelah secara bergiliran (dinas keamanan OtoritasPalestina dan pasukan penjajah Israel) menangkap dan menahannya akibatberlanjutnya kebijakan koodinasi keamanan antara kedua belah pihak.

Asmahan Yusufibunda Alaa Bashir mengatakan bahwa putrinya mengalami interogasi keras dan dpenyiksaan di dalam penjara penjajah Israel. Dia mengatakan “Diamengalami penyiksaan dan tekanan psikologis serta provokasi dari penjaraJalama ke penjara Damon.”

Dia menyatakan bahwapengadilan Israel meminta penahanan kembali putrinya Alaa dan memperpanjangpenahanannya selama dua hari lagi.

Dengan rasasakit dan kesedihan sang ibu mengungkapkan “Wahai jantung hatiku anakkuAlaa Ramadhan telah berlalu dan kami tidak pernah menemukanmu di meja makan.Hari raya Idul Fitri telah berlalu dan kau tidak ada bersama kami. Dan kiniIdul Adha datang sedang kau dalam tahanan.&rdquo

Alaa Al-Bashirseorang guru Al-Quran berusia 23 tahun ini ditangkap dua kali di Qalqilya diTepi Barat utara oleh dinas keamanan Otoritas Palestina dua kali berturut-turut.Penangkapan kedua terjadi hanya dua hari setelah dia dibebaskan pada Selasa(11/6/2019) lalu.

Pihak keamananOtoritas Palestina membebaskan Alaa Bashir sebagai tahanan politik pada hari Ahad(21/72019) lalu dengan jaminan uang senilai 6.000 dinar Yordania setelahpenahanannya yang kedua yang berlangsung sekitar 40 hari di mana ia melakukanmogok makan terbuka.

Alaa Bashirmenderita akibat kondisi kesehatan dan psikologis yang sulit di penjara dinaskeamanan di Qalqilya. Kepada koresponden Pusat Informasi Palestina diapernah mengungkapkan bahwa ia tinggal di “sel isolasi dan di kamar-kamarpusat penahanan kriminal.”

Dia menceritakantentang penahanannya di dinas keamanan Otoritas Palestina “Suasanapenahanan tidak layak untuk saya dan tidak pantas. Mereka menempatkan saya diantara para tahanan yang dituduh melakukan pembunuhan dan tuduhan kriminal lainnya.”

Pihak keamanan menuduhAlaa Bashir dengan tuduhan yang mengada-ada. Dia dituduh “menyulut perselisihansektarian dan kelompok” setelah penangkapan pertamanya pada 9 Mei 2019. Diaditangkap dari dalam Masjid Utsman Bin Affan di desa Jinsafout di propinsi Qalqilya.Tuduhan kembali dituduhkan pada penangkapan kedua meskipun sudah menyerahkanjaminan uang untuk pembebasannya.

Tuduhanmenghasut atau menyulut perselisihan adalah tuduhan yang paling umum disebagian besar penangkapan politik di Tepi Barat. Hampir semua tahanan politikdi Tepi Barat tidak ada yang luput dari tuduhan ini ditambah dengantuduhan-tuduhan lain seperti bergabung dengan kelompok terlarang dan membentukmilisi. Meskipun semua pihak mengakui dan meyakini bahwa itu adalah tuduhanmengada-ada dan tanpa dasar di lapangan. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied