Ia mengisyaratkan perlunya upaya diplomasi dari pihak Palestinakhususnya menteri urusan tawanan Asosiasi Tahanan dan semua faksi serta organisasikemanusian untuk bertindak serius mndukung secara serius masalah Palestina dan segera bertindak membebaskantawanan Sayeh sebelumterlambat.
Qabha mengatakan seharusnya tahanan Sayeh dihadapkan ke pengadilan dahulu untuk dibebaskan lebih dahulu sejakbeberapa bulan yang lalu. Namun pihak Israel menunda-nunda hal tersebut. Ia jugamengisyaratkan adanya sikap menghabaikan hak-hak tawanan di tataran HAM.
Sebelumnya BiroInformasi Tawaban pada Selasa (6/8) mengungkapkan kondisi kesehatan BasamSayeh terus menurun. Ia dipindahkan ke ruangan intensiv sebagaimana dilaporkanpihak penjara kepada gerakan tawanan.
Ia menderitapenyakit serius dan sangat mengkhawatirkan. Ia mengalami dua kanker ganasyaitu kanker tulang dan kanker darah selain berbagai penyakit kronis lainyaseperti jantung.
Terakhir iadipindahkan ke rumah sakit Afulah menyusul kondisi kesehatan yang terus menurun.Sejak beberapa hari tidak bisa mengkonsumsi makanan dan koma berkali-kalikarena ditemukan cairan di paru-perunya. (asy/pip)