Pasukanpendudukan penjajah Israel pada hari Senin (5/8/2019) menghancurkan desa”Al-Araqib” di nagev yang tidak diakui keberadaannya dan warga terancammengalami pengusiran untuk yang ke-149 kalinya sejak tahun 2010.
Sumber-sumberlokal mengatakan bahwa pasukan pendudukan penjajah Israel menyerbu desaal-Araqib bersama dengan unit pasukan “Yoav” dari Otoritas PembangunanNegev untuk melakukan yahudisasi daerah tersebut. Mereka mendobrak rumah-rumahpenduduk.
Unsur-unsurpolisi Israel membongkar rumah-rumah tenda penduduk Araqib dengan meraiknyamenggunakan mobil-mobil pasukan “Yoav” tanpa buldoser dan kendaraan penghancur.Demikian menurut laporan kantor berita Arab Quds Press. Pembongkaran terakhir (yangke-148 kalinya) terjadi pada Kamis 25 Juli lalu.
Tujuan otoritaspendudukan penjajah Israel terus menghancurkan rumah-rumah penduduk Araqib adalahuntuk mendorong warganya putus asa dalam upaya untuk mengusir mereka dari tanahnyademi kepentingan perluasan pemukiman Yahudi di Negev.
Pendudukan “Al-Araqib”bersikeras untuk tetap tinggal di desa mereka dengan membangun kembali rumah-rumah tendatempat tinggal dan melawan rencana pemindahan dan pengusiran mereka.
Ketika Israelmenduduki daerah Naqav yang luasnya setengah dari wilayah historis Palestinapada tahun 1949 desa Al-Araqib merupakan salah satu dari 45 desa Arab yangtidak diakui oleh pendudukan penjajah Israel dan tidak mendapatkan layanan pokok.
Pasukanpendudukan penjajah Israel bekerja untuk menghancurkan desa-desa ini danmengumpulkan penduduknya di delapan komunitas yang didirikan untuk tujuan iniberdasarkan keputusan pengadilan pendudukan penjajah Israel pada tahun 1948yang menyatakan &ldquotidak ada kepemikikan bagi warga Badui di tanah mereka&rdquomeskipun total pendudukan desa-desa ini adalah 120.000 jiwa kebanyakan desatersebut sudah ada sebelum berdirinya entitas penjajah Israel di Palestina.
Sekitar 240.000warga Palestina tinggal di gurun Negev setengah dari mereka di desa-desa dan komunitasyang sebagianya sudah ada sejak ratusan tahun silam. (was/pip)