Majalah Amerika&ldquoVanity Fair&rdquo mengungkap bahwa kunjungan penasehat Gedung Putih danPresiden Donald Trump Jared Kouchner ke beberapa negara Timur Tengahbertujuan untuk membujuk para pemimpin negara-negara ini untuk berkomitmen mendanaiRencana Pengelolaan Perdamaian Timur Tengah Donald Trump yang disebut sebagai “KesepakatanAbad Ini&rdquo atau &ldquoDeal of Century” yang bertujuan untuk menghabisiisu perjuangan Palestina.
Majalah inimengutip dari seorang pejabat Amerika yang mengatakan “Setiap komitmenkecil dari negara-negara tersebut akan mengarah pada niat baik.&rdquo Dia menjelaskanbahwa mereka tidak akan terpaksa untuk membayar dana apapun sampai tercapatsebuah kesepakatan politik.
Pejabat AS itumengatakan Kouchner akan bertemu dengan para pemimpin tingkat tinggi dinegara-negara Timur Tengah untuk membahas dana yang akan dibayarkanmasing-masing negara. Dia menyatakan bahwa pemerintah Amerika ingin memastikan kesesuaiangagasan para pemimpin negara-negara tersebut terkait dengan rencana ini.
Jared Kouchnermeninggalkan Amerika Serikat pada Senin (28/7/2019) malam untuk melakukan turdi luar negeri dengan para pemimpin dari lima negara Timur Tengah termasukPutra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.
Menurut VanityFair tur ini yang meliputi Yordania Mesir Arab Saudi entitas Israel danMaroko bertujuan untuk menggalang dukungan bagi rencana ekonomi PresidenDonald Trump untuk perdamaian di Timur Tengah atau yang disebut “dealof century”.
Pejabat danpolitisi Palestina telah mengkritik rencana ekonomi Trump untuk perdamaian diTimur Tengah ini ketika diluncurkan pada Juni lalu. Mereka menegaskan tidakada artinya dana investasi yang difokuskan pada stimulus fiskal tanpamengungkapkan rencana politik.
Tetapi pejabatAS itu mengatakan kepada majalah Vanity Fair bahwa rencana politiknyasudah siap dan pengumuman itu telah ditunda karena kegagalan Perdana MenteriIsrael Benjamin Netanyahu untuk membentuk pemerintah koalisi.
Pejabat AS itumengatakan bahwa mereka menggunakan waktu untuk terus mengerjakan rencana itudan mereka sedang menunggu untuk menentukan kapan pihak politik mengeluarkanrencana ini.
Dia mengklaimbahwa mereka “memberikan sesuatu yang masuk akal dan layak untuk diimplementasikandalam sisi ekonomi”.
Adapun aspekpolitik pejabat Amerika itu mengatakan “Waktu berjalan jika kita terusmencari situasi yang ideal kita tidak akan mewujudkan apa-apa.” (was/pip)