Mungkin initidak masuk akal. Akan tetapi itulah faktanya. Seorang bocah Palestina berusia empat tahun menjadi buron pasukan penjajah Zionis Israel di al-Quds atau Yerusalem. Peristiwaini tampak lebih dekat sebagai imajinasi. Akan tetapi memang tidak aneh bilaini dilakukan oleh penjajah Israel yang tidak pernah bisa menahan diri untuk melakukankejahatan paling keji selama tujuh dekade pendudukan Israel di tanah Palestina.
Bahkan PerserikatanBangsa-Bangsa (PBB) menempatkan Israel sebagai salah satu negara yang masukdaftar hitam pembunuh anak terbesar di dunia. Laporan yang dikeluarkanSekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres ini merupakan data kematian anaksepanjang tahun 2018.
Menurut laporan tersebut sepanjang tahun lalu Israelmembunuh 59 anak Palestina. Laporan Guterres disampaikan kepada Dewan KeamananPBB pada hari Jumat 926/7/2019) waktu New York. 
Laporan itu menyebutkan bahwa korban anak-anak Palestinadisebabkan oleh Israel terutama militernya. Angka kematian anak tahun 2018 itumerupakan yang tertinggi selama empat tahun terakhir.
Pada Senin (29/7/2019)malam pasukan penjajah Israel dalam jumlah besar menyerbu kota Issawiya di al-Qudsyang diduduki penjajah Israel dengan target untuk memburu seorang bocah bernamaMohammed Rabia Alyan yang usianya tidak lebih dari empat tahun.
Dalam sebuahpernyataan yang diterima oleh Pusat Informasi Palestina Badan Urusan TawananPalestina mengatakan bahwa pasukan penjajah Israel memburu seorang bocah dibawah umur bernama Mohammed Rabaa Alyan. Ketika itu keluarganya datang ke tempatkejadian dan polisi Israel meminta mereka agar membawa anaknya untuk menjalanipemeriksaan di kantor polisi Israel. Selanjutnya pihak polisi penjajah Israelmenyerahkan surat pemanggilan terhadap bocah di bawah umur tersebut.
Mayjen QadriAbu Bakr ketua Badan Urusan Tawanan Palestina mengutuk otoritas penjajah Israelkarena telah melayangkan surat pemanggilan untuk menjalani pemeriksaan terhadap bocah Alyan yang usianya tidak lebih dari 4 tahun tersebut. Dia menegaskan bahwapenjajah Israel telah melakukan kejahatan terbuka dan terang-terangan terhadapanak di bawah umur dan bahwa masa kanak-kanak bocah Palestina berada dalambahaya besar dan permanen karena sikap diam masyarakat internasional terhadappelanggaran-pelanggaran Israel yang bertentangan dengan hukum internasional danKonvensi Hak-Hak Anak Internasional.
Dia menuduhpihak otoritas penjajah Israel telah meningkatkan serangan mereka pada al-Qudsdan warga al-Quds selama beberapa tahun terakhir. Tercatat ada seranganterorganisir terhadap anak-anak al-Quds pada khususnya dan peningkatan operasipenangkapan terhadap warga al-Quds secara umum dengan tujuan untuk mengaburkanmasa depan anak-anak dan menghancurkan realita pemuda Palestina.
Pasukan penjajahIsrael telah menahan lebih dari 230 anak-anak di penjaranya dari sekitar 5.700tahanan Palestina yang tesrebar di penjara-penjara Israel. (was/pip)