Gerakanperlawanan Islam &ldquoHamas&rdquo di Libanon mengatakan para pengungsi Palestina diLibanon melakukan aksi massa bermartabat sepanjang dua pekan ini menentangkebijakan dan keputusan menteri tenaga kerja.
Hamasmenegaskan berlanjutnya aksi penolakan terhadap kebijakan menteri tenaga kerjadengan menggelar unjuk rasa dan protes di sejumlah kamp pengungsian sampaikebijakan dicabut dan para pengungsi Palestina mendapatkan haknya tidakdilibatkan dalam aturan rasial.
Dalamketerangan pers Ahad kemarin Hamas mengisyaratkan kemungkinan eskalasi aksimassa dan menggelar langkah selanjutnya jika kezaliman dan rasialismediberlakukan.
Hamasmenegaskan penolakan menyeluruh terhadap semua kebijakan yang mengganggukepentingan dan hak-hak pengungsi Palestina di Libanon dan memperbarui sikapnyauntuk menghapus semua kebijakan dan aturan yang membahayakan para pengungsiPalestina dan mengekang hak-hak kemanusiaan dan sosial.
Hamasmenekankan pentingnya evaluasi kebijakan menteri tenaga kerja dan mengalihkanpersoalan secepatnya kepada pemerintah Libanin dan menuntut penghapusan visakerja serta memperlakukan pengungsi Palestina sebagai pengungsi dan bukanpekerja asing.
Hamasjuga menegaskan penolakan terhadap kewarganegaraan alterntif dan komitmenterhadap kepulangan ke Palestina dan menolak upaya melibatkan massa Palestinadalam persoalan internal maupun upaya-upaya provokatif.
Hamasmenyerukan untuk menyatukan semua aksi rakyat dan pemuda dan memperkokohkesepahaman dan kerjasama dengan landasan penolakan terhadap keputusan menteritenaga kerja dan menghapus visa kerja untuk kepentingan pengungsi Palestinameraih kehidupan mulia dan meringankan penderitaan mereka.
Hamasmenekankan persatuan sikap politik dan hukum kepada segenap faksi Palestina dankeputusan bersama dalam semua pertemuan kekuatan Palestina dan  lembaga loka untuk membela hak-hak pengungsiPalestina di Libanon secara kemanusiaan dan HAM.
Hamasmenyampaikan apresiasi kepada segenap aksi massa dan pemuda di semua kamppengungsian atas partisipasi dan peran mereka menentang kezaliman sebagaiungkapan damai bermartabat untuk meraih hak-hak pengungsi Palestina. (mq/pip)