Harian IsraelHaaretz telah mengungkapkan bahwa Menteri Luar Negeri Israel Yisrael Katz dalamwaktu dekat berniat menyampaikan rencana pemerintah Israel untuk memindahkan danmembuka kedubes negara-negara dunia di al-Quds atau Yerusalem yang diduduki Israel.
Surat kabar Israelini pada hari Ahad (28/7/2019) menjelaskan bahwa rencana yang dikenal denganrencana pemindahan kedutaan ke Yerusalem itu sebagai “tujuan nasionalpolitik dan strategis”.
Haaretz mengatakanbahwa Katz telah membuat sejumlah langkah dan insentif yang akan mendorong negara-negaradunia memindahkan dan membuka kedubesnya di al-Quds.
Surat kabarIsrael ini menyebutkan bahwa Katz pada saat menerima jabatan sebagai menlumengungkapkan ada negara-negara yang secara prinsip menyetujui pembukaankedubes mereka di al-Quds. Akan tetapi mereka meminta Israel untuk membalassemisal.
Dia melanjutkan”Negara-negara lain meminta bantuan di bidang pembangunan dan ekonomimembuka pintu buat mereka di Amerika Serikat dan bahkan ikut ambil bagian dalampembiayaan ekonomi yang diakibatkan oleh pemindahan kedubes ke al-Quds.”
Dalam rancanganyang akan disampaikan kepada pemerintah dalam waktu dekat tersebut Katzmengusulkan pengucuran dana sebesar 50 juta dolar sebagai paket bantuan kenegara-negara yang akan memindahkan kedutaan mereka ke al-Quds. Demikian menuturHaaretz.
“Danatersebut akan digunakan untuk berpartisipasi dalam membiayai pengeluaran yangterkait dengan pendirian atau pemindahan kedutaan atau kediaman duta besar danuntuk mendapatkan lokasi dan tanah yang cocok untuk kedutaan di al-Quds serta membantudalam prosedur khusus di kotamadya otoritas berwenang dan badan-badan terkaitlainnya” kata Katz.
Disebutkan bahwasejak Presiden AS Donald Trump mengakui al-Quds sebagai ibu kota negarapenjajah Israel hanya Guatemala yang mengikuti jejak Washington dalam memindahkankedubesnya ke al-Quds atau Yerusalem. (was/pip)