Kordinatorkomite nasional pawai kepulangan Khalid al-Batsy menegaskan bahwa pengungsiPalestina merupakan tamu di Libanon sampai mereka mampu untuk pulang kePalestina tempat mereka terusir dahulu dan menolak menjadikan Libanon sebagainegara alternatif pengganti bagi Palestina.
Batsymenegaskan dalam orasinya di pawai kepulangan Jumat ke 68 di Gaza Timur bangsaPalestina hanya ingin Palestina sebagai negara dan bukan negara alternatiflainnya.
Sebagaimanapenolak yang sama terhadap upaya menjadikan pengungsi Palestina sebagai alatpenawaran untuk mencari nafkah.
Batsymenyampaikan terimakasih kepada bangsa Libanon dan segenap rakyatnya ataskebaikan mereka selama 70 tahun berbagi penderitaan dalam menghadapi penjajahzionis Israel.
Dalamaksi Jumat solidaritas untuk pengungsi Palestina di Libanon Batsy mengatakandukungan penuh bagi segenap pengungsi di Libanon terkait semua tuntutan parapengungsi untuk mendapatkan kelayakan hidup secara terhormat termasuk dalammencari nafkah.
MenurutBatsy kami tetap komitmen berjuang menghadapi deal of century dan semuakonspirasi yang berupaya menghapus persoalan Palestina.
Kepadapara pengungsi Palestina di Libanon Batsy menyatakan kami tidak akan setujuLibanon sebagai negara alternatif pengganti Palestina namun kita adalah paratamu sampai bisa kembali ke negara Palestina yang saat ini terjajah dan kamiberharap agar kalian terus membantu rakyat Palestina.
Kamiyakin bahwa Libanon yang menolak konferensi Bahrain tidak akan menerima deal ofcentury namun kami khawatir terhadap kebijakan yang bisa melemahkan semangatpara pengungsi untuk menghadapi Israel dan Amerika.
Namundemikian kami tetap yakin kepada rakyat dan pemerintah Libanon bahwa merekatidak akan mengkhianati perjuangan Palestina.
Batsymenyampaikan apresiasi kepada rakyat Palestina untuk terus berjuang agarmenjadi duri bagi deal of century dan normalisasi dengan penjajah zionis danmenggagalkan legalitas penjajahan atas wilayah Palestina dan Gholan.
Batsymeminta pemerintah Libanon untuk mengevaluasi langkah yang menghambat parapengungsi Palestina untuk hidup secara mulia dan bermartabat. (mq/pip)