Wakil KepalaBiro Politik Gerakan Hamas Saleh Arouri meminta Organisasi Kerjasama Islam(OKI) untuk mengadakan konferensi mendesak yang mengusung tema tentang al-Qudsdan cara melindunginya. Juga bagaimana cara menghentikan normalisasi dengan penjajahIsrael yang membuka pintu lebar-lebar bagi agresi yang dilakukan oleh pasukan penjajahIsrael terhadap rakyat Palestina di al-Quds. Dia menegaskan bahwa penghancurankampung penduduk secara total dan pengusiran penduduknya merupakan kejahataninternasional.
Dala pernyataanyang dirilis dari Teheran pada hari Senin (22/7/2019) Arouri mengatakan “Kejahatanpenjajah Israel di al-Quds dengan menghancurkan 100 rumah keluarga Palestina dan pengusiranwarganyad membuktikan bahwa entitas penjajah Zionis merupakan entitas rasisyang agresif yang hanya memahami bahasa perlawanan.&rdquo Dia menegaskan &ldquoRakyat Palestinadan perlawanannya tahu cara untuk membalas kejahatan penjajah Israel ini.&rdquo
Dia menegaskan bahwadukungan dan soliditas perlawanan serta dukungan yang diberikan dari semua umatIslam adalah tanda penting bagia semua orang memikil obsesi untuk al-Quds dan pembebasannya.&rdquo
Dia menekankanbahwa kota al-Quds akan terus menjadi kiblat umat beriman serta menjadilentara para mujahidin yang telah menulis lembaran-lembaran sejarah merekadengan darahh. Al-Quds sedang menunggu lebih banyak lagi warganya untuk berada dalamparit pertama untuk mempertahankannya dan membela tempat-tempat sucinya.
Di siang haribolong dan di depan mata dan telinga seluruh dunia pada Senin (22/7/2019) Israelmelakukan penghancuran terbesar sejak tahun 1967. Mereka menghancurkan 16bangunan di kampung Wadi Homs di kota Sur Bahir yang terdiri dari 100 rumah apartemen.
Pada fasepertama penghancuran ini lebih dari 500 warga al-Quds terlantar tanpa tempattinggal. Mereka dibuang di tempat terbuka. Menurut laporan-laporan media Israelpenghancuran ini akan meluas dalam beberapa hari mendatang sehungga rumah apartemenyang hancur mencapai 250 apartemen. (was/pip)
