FrontRakyat Untuk Pembebasan Palestina mengutuk keras statmen Menlu Bahrain Khalidbin Ahmad Alu Khalifah kepada salah satu canel zionis yang menyerukan untukmelakukan normalisasi dengan Israel dan mengakuinya sebagai Negara yangberdaulat.
Frontmengatakan dalam keterangannya &ldquoStatmen tersebut merupakan pengkhianatan nyatadari rezim Bahrain terhadap bangsa Palestina dan dukungan nyata bagi perundingandeal of century gagasan Amerika-Israel.&rdquo
Sikaptersebut bertentangan dengan mayoritas rakyat Bahrain yang membela perjuanganbangsa Palestina dan hak-hak bangsa Arab.
Frontmenyampaikan apresiasi kepada rakyat Bahrain yang menolak work shof Bahrainyang digagas Amerika yang menegaskan penolakan rakyat Bahrain terhadap sikaprezim pemerintah dan sikap normalisasi dan hubungan tersembunyinya denganentitas zionis.
Frontmenegaskan bahwa rakyat Bahrain terus mendukung perjuangan Palestina danmenolak normalisasi dengan penjajah Israel dan sikap ini akan tetap menjadibukti bahwa rakyat membela kepentingan umat dan bangsa Arab.
Dalamkonteks terkait Front menyampaikan apresiasi terhadap Negara Kuwait danrakyatnya yang menolak berpartisipasi dalam work shof Bahrain juga kepada Iraqdan segenap Negara yang memboikot work shof gagasan Amerika tersebut.
Apresiasijuga disampaikan kepada segenap tahanan politik korban luka ara penulis danbudayawan revolusioner di Bahrain yang dengan teguh menolak kebijakan rezimBahrain yang bertentangan dengan kepentingan bangsa dan umat.
PadaRabu lalu Menlu Bahrain Khalid Alu Khalifat menyatakan dalam wawancaranyadengan surat kabar Times of Israel &ldquoSegenap pihak harus segera mengakuieksistensi Israel sebagai Negara yang berdaulat di kawasan dan melakukannormalisasi.&rdquo
Workshof Bahrain dengan tema: &ldquoPerdamaian Untuk Kemakmuran&rdquo digelar di ibukotaBahrain Manama pada Selasa dan Rabu lalu diikuti sejumlah Negara Arab danbeberapa Negara lainnya dan diboikot penuh oleh Palestina dan sejumlah Negara Arab.
Konferensiekonomi tersebut merupakan bagian dari Deal of Century yang dinyatakan GedungPutih beberapa hari sebelumnya bertujuan menggelontorkan investasi bagiPalestina Jordania Mesir dan Libanon senilai 50 Milyar Dollar.
Dealof Century berisi proposal yang memaksa Palestina untuk menyerahkan sejumlahpersoalan bagi kepentingan Israel terutama Al-Quds masalah pengungsi danperbatasan tahun 1967 dengan imbalan investasi dan proyek pembangunan.(mq/pip)