Tue 6-May-2025

250 Anak Palestina di Penjara Israel Tidak Boleh Diberi Baju Lebaran

Senin 3-Juni-2019

Direktur PusatStudi Tawanan Palestina Raafat Hamduna mengatakan bahwa pihak penjara Israel melakukanbanyak pelanggaran terhadap konvensi internasional dan hukum humaniterinternasional.

Hamdunamengatakan “Idul Fitri menjadi pembantaian hati para tawanan dipenjara-penjara Israel. Karena ratusan tawanan hati mereka tercabik-cabik ataskondisi anak-anak mereka pada hari Idul Fitri. Di mana ada perasaan cemaskehilangan dan kerinduan untuk bertemu anak-anak mereka di hari istemewa sepertiini.&rdquo

Dia menjelaskanbahwa administrasi penjara Israel tidak memahami keistemewaan ini. Tidak pedulidengan masalah kunjungan dan bertemu keluarga mengirim gula-gula pakaian dan pertemuanpara ibu yang dipenjara dengan anak-anak mereka.

Hamdunamengatakan bahwa 5700 tawanan Palestina termasuk 250 anak-anak yang mendekamdi penjara Israel dilarang melihat orang tua dan ibu mereka. Tidak diperlakukanseperti hak anak-anak tahanan lain yang mendapatkan hak-hak dan berbagai bentukkesejahteraan pada kesempatan penting seperti itu.

Diamemperingatkan akan bahaya tindakan represif Israel pada para tawanan Palestinadi Idul Fitri. Idul Fitri tiba namun pihak administrasi layanan penjara penjaramelakukan berbagai pelanggaran terhadap para tawanan Palestina. Merekadiperlakukan dengan keras bertentangan dengan hak asasi manusia dan konvensiinternasional.

Hamduna memintaorganisasi internasional dan hak asasi manusia untuk menekan penjajah Israel agarmematuhi pasal-pasal Konvensi Jenewa dan klausulnya yang menegaskan hak-hak tawanandalam menunaikan ibadah dan merayakan hari raya. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied