Lembagapemantau HAM di Eropa Euro – Mediterranean Observatory dalam laporan yangdirilis pada hari Senin (27/5/2019) mengatakan pada bahwa lebih dari 130pelanggaran dilakukan oleh otoritas penjajah Israel dan pemukim pendatangYahudi terhadap warga Palestina di al-Quds pada bulan April lalu.
Euro -Mediterranean Observatory mengeluarkan laporan HAM rinci tentang kebijakanIsrael terhadap warga Palestina pelanggaran penahanan pembongkaran bangunanpenggerebekan rumah tekanan dan pembatasan kebebasan serta intimidasi yangdilakukan penjajah Israel di al-Quds sepanjang April 2019.
Dalam laporanini disebutkan bahwa pihak otoritas penjajah Israel menghancurkan lebih dari 29instalasi perumahan selama bulan April. Otoritas penjajah Israel memerintahkanpembongkaran puluhan rumah dan fasilitas termasuk sekolah.
Laporantersebut menyimpulkan bahwa semua kebijakan penjajah Israel di al-Quds mendiskriminasiwarga Palestina dan secara terang-terangan melanggar hak-hak dasar merekasebagai penduduk yang berada di bawah pendudukan. Menurut laporan itukebijakan penjajah Israel bertujuan untuk menggusur warga Palestina melalui kebijakanpembongkaran perampasan tanah dan larangan untuk membangun.
Euro -Mediterranean Observatory meminta negara-negara di dunia untuk bertindakmelindungi warga Palestina dari praktik sistematis yang anti terhadap merekakarena sebagai tanggung jawab internasional. Dalam laporannya Euro-Mediterraneanmengatakan bahwa kebijakan Israel anti Palestina telah meningkat dalam jumlahdan kualitas setelah Amerika menegaskan bhawa al-Quds atau Yerusalem adalah ibukota negara penjajah “Israel”.
Lembaga HAM diEropa ini mengingatkan bahwa penjajah Israel mempraktikan hukuman kolektifterhadap warga Palestina tanpa alasan hukum terutama dalam kasus penahananadministratif (tanpa tuduhan dan proses hukum) yang digunakan oleh otoritasIsrael dalam banyak kasus. Laporan itu menyebutkan puluhan kasus penahananadministratif sebagian besar terhadap anak muda tanpa ada dakwaan dan proseshukum. (was/pip)