Sebelum tibawaktu fajar atau subuh para tawanan Palestina yang mendekam di penjarapenjajah Israel berusaha untuk makan sahur agar bisa menyempurnakan ibadah puasamereka. Akan tetapi penjajah Israel berusaha memprovokasi mereka dalam semua kondisihidup mereka dan bahkan dalam ibadah mereka.
Biro Informasi Tawananmengungkapkan bahwa para tawanan Palestina di pusat-pusah penahanan dan penjaraEtzion yang terletak antara Betlehem dan Hebron dekat blok permukiman Yahudi GushEtzion mengalami kondisi hidup yang keras selama bulan suci Ramadhan. Selain terusberlanjutnya kesewenang-wenangan yang dilakukan pihak penjajah Israel atas merekayang menyasar semua aspek kehidupan mereka khusuanya dalam masalah ibadah danmakanan.
Tak Ada KesakralanRamadhan
Menurut BiroInformasi Tawanan administrasi pusat penahanan Etzion tidak mengormati kesucianbulan suci Ramadhan dan dengan sengaja melecehkan dan mempermalukan para tawananselama bulan ini dengan sengaja menunda-nunda waktu berbuka bagi para tawananhingga lama setelah waktu mahgrib lewat. Hal terus dilakukan untuk mempersulitpara tawanan. Begitu juga kuantitas makan yang diberikan sangat sedikit danberkualitas renda tidak cukup untuk para tawanan.
Biro Informasi Tawananmenambahkan bahwa para tawanan di penjara Etzion juga mengeluhkan kurangnyamakanan sahur di mana pihak penjara hanya memberi mereka sepotong roti dengansusu untuk setiap orang yang berpuasa. Tidak cukup untuk menutup rasa laparmereka juga tidak memberi mereka cairan apa pun. Sehingga para tawananterpaksa menggunakan air yang tidak bersih dari kamar mandi sel-sel yang merekatempati. Untuk diketahui bahwa jumlah mereka lebih dari 30 tawanan.
Penundaan yangberkelanjutan
Administrasi penjaraEtzion terus menunda-nunda perbaikan kamar mandi yang dibanjiri dengan airlimbah yang ada dekat tahanan dengan bau busuk yang menyebar dari tempat tersebut. Mereka memaksapara tawanan untuk membersihkan selama hari-hari puasa sebagai bentuk hukuman danpelecehan atas mereka tanpa ada usaha dari pihak penjara untuk memperbaiki danmemeliharanya untuk mengakhiri masalah yang dialami para tawanan ini.
Praktik-praktiksewenang-wenang yang dilakukan pihak administrasi penjara Israel di bulanRamadhan ini sudah melanggar hak-hak agama para tawanan. Di mana pihak penjaramelarang para tawanan mengumandangkan adzan dengan suara keras dilarangmenulaikan ritual keagamaan seperti shalat jamaah shalat tarawih dan khutbah Jumat.Pihak penjara juga melarang mereka mandi lebih dari satu minggu secaraterus-menerus. Hal ini yang menyebabkan menyebarnya penyakit kulit yang menulardi antara mereka disebabkan oleh kurangnya kebersihan tidak adanya pembersihdan setiap tawanan hanya diberi satu buah baju.
Biro InformasiTawanan meminta lembaga-lembaga HAM dan hukum internasional untuk campur tanganguna menghentikan tidak sewenang-wenang dan pelecehan yang dilakukan penjajahIsrael selama bulan Ramadhan ini serta untuk memberi mereka suasana yang kondusifuntuk menunaikan ritual keagamaan umat Islam di bulan suci ini dan menyediakansemua kebutuhan yang ditentukan dalam piagam kemanusiaan khususnya masalahmakanan. (was/pip)