Tentara Israel mengumumkan pada hari Selasa (7/5/2019)pemberlakuan penjagaan keamanan secara ketat dan komprehensif di Tepi Barat danpos-pos penyeberangan Jalur Gaza dimulai sejak Selasa tengah malam hinggatengah Jumat tengah malam.
Sumber-sumber media Israel mengatakanpemberlakuan penjagaan keamanan secara ketat ini bertepatan dengan hariperingatan pendudukan wilayah Palestina oleh penjajah Israel yang disebut olehnegara penjajah Israel sebagai “Hari Kemerdekaan”.
Selama periode penutupan ini orang-orang Palestinayang memiliki izin diizinkan masuk ke wilayah Palestina yang diduduki penjajah Israelsejak tahun 1948 berdasarkan pada langkah-langkah militer Israel.
Selama periode yang sama warga Palestinadilarang memasuki atau meninggalkan Tepi Barat melalui pos-pos penyeberangan JalurGaza.
Penutupan keamanan ini mempengaruhi puluhanribu pekerja Palestina yang bekerja dengan izin yang dikeluarkan oleh otoritas penjajahIsrael. Karena dilarang mencapai tempat-tempat kerja mereka. Begitu juga wargaJalur Gaza mereka dilarang ke wilayah yang diduduki Israel untuk perawatan dirumah sakit.
Hari-hari besar Yahudi merupakan “mimpiburuk” bagi warga Palestina di Tepi Barat Jalur Gaza dan al-Quds. Karena padaperingatan tersebut disertai dengan langkah-langkah keamanan oleh penjajah Israeldengan mengendalikan pintu masuk dan keluar kota-kota Palestina.
Langkah-langkah Israel tersebut mencakup penutupansemua jalan utama pendirian pos-pos pemeriksaan militer pengerahan militerdan penutupan penyeberangan di sekitar Jalur Gaza. semua itu semakin memperparahpenderitaan rakyat Palestina sepanjang hari-hari perayaan hari besar Yahudi.(was/pip)