Tue 6-May-2025

Lemon Qalqilya Derita di Balik Sukacita Musim Panen

Rabu 1-Mei-2019

Petani AliKaddoumi dari kota Jayyus di timur kota Qalqilya wilayah utara Tepi Barathari-hari ini bersukacita memanen lemon dari kebonnya yang terletak di baliktembok apartheid yang dibangun penjajah Israel di Qalqilya. Sama sepertipuluhan petani Palestina lainnya yang menggantungkan hidupnya dari kebun-kebunjeruk.

Qalqiliyaadalah tempat dan pusatnya lemon dan jeruk di Tepi Barat. Keistimewaan inidimiliki Qalqilya setelah Jaffa menjadi pusat lemon dan jeruk Palestina sebelumNakba (prahara pengusiran warga Palestina) pada tahun 1948. Kedua wilayah ini secarageografis terhubung sekiranya tidak ada Tembok Apartheid (setinggi 8 meter)yang dibangun penjajah Israel.

Pada hari-hariini para petani Palestina di Qalqilya aktif bekerja memanen buah lemon. Untukselanjutnya akan diekspor ke Yordania. Sesuai perjanjian ekspor Yordania membebaskanpajak beberapa produk pertanian Palestina termasuk buah lemon. Hal ini yangmendorong pembukaan prospek ekspor untuk produk pertanian Palestina keYordania. Sekiranya tidak ada perjanjian pembebasan pajak ini para petani tentuakan menderita kerugian besar.

Hambatan Israel

Kepadakoresponden Pusat Informasi Palestina Ali Kaddoumi menyatakan adabanyak masalah yang dihadapi para petani pemilik kebun jeruk termasuk lemon.Kaerna sejumlah besar kebun-kebun jeruk dan lemon petani Palestina di Qalqilya terletakdi balik Tembok Apartheid yang dibangun penjajah Israel. Hal ini menjadi masalahdan penderitaan bagi para petani terkait dengan bagaimana memasuki kebontersebut melalui pintu-pintu tembok apartheid yang harus mengambil jalanmemutar sangat jauh. Pintu-pintu tersebut diawasi oleh tentara penjajah Israelyang dibuka dan ditutup di waktu-waktu tertentu.

Dia menyatakan bahwamasalah lain yang harus diatasi para petani belakangan ini adalah terkait sulitnyaakses jalan-jalan pertanian yang menuju ke kebun-kebun tersebut yang sulitdimasuki oleh truk untuk memuat hasil panen. Ada beberapa jalan yang sudahdisiapkan sehingga sedikit memudahkan masalah yang dihadapi terkait dengantransportasi.

Di antara ratusankebun lebih dari 3000 acre ditanami lemon yang menghasilkan total tujuh ributon lemon per tahun yang sebagian besarnya diekspor ke Yordania dan Kuwait.

Petani Palestinadi Qalqilya Ali Aslim kepada koresponden Pusat Informasi Palestina mengatakanbahwa budidaya lemon di Qalqiliya mengalami pasang surut. Dalam beberapa tahunterakhir mengalami penurunan. Para petani di Qalqiliya tidak bisa mendapatkanhasil yang lebih ekonomis. Termasuk jambu biji dan alpukat yang terkenal diQalqilya sebagai produk pertanian yang keuntungannya lebih tinggi daripadalemon.

Negerikebun-kebun buah

Dia menambahkanbahwa budidaya jambu dan alpukat tidak hanya mempengaruhi lemon tetapi juga mempengaruhiberbegai jenis produk jeruk&nbsp colminadan lainnya. Di Qalqilya sekitar 15.000 acre kebun berbagai jenis jeruk lebihdari setengahnya dikonversi menjadi kebun jambu biji. Namun sebagian besarlahan pertanian masih ditanami berbagai jenis jeruk.

Kepadakoresponden Pusat Informasi Palestina insinyur pertanian Mazen Awadmengatakan bahwa budidaya jeruk di Qalqilya terkonsentrasi di wilayah baratprovinsi yang melimpah dengan air tanah. Hal ini yang membuat provinsitersebut memenuhi syarat untuk tanaman pertanian yang membutuhkan air tanah dalamjumlah besar.

Dia menambahkanada kemelimpahan air di Qalqilya dibandingkan dengan provinsi lain yangmenderita kelangkaan air. Ditambah dengan kesuburan wilayahnya menjadikanpropinsi ini seperti kantong berbagai macam jeruk dan jambu bagi Palestina.Tapi dia mengingatkan meskipun ada penurunan budidaya tanaman jenis jeruktetapi bebera jenis di antaranya kembali ditanam untuk bersaing dengan produk penjajahIsrael termasuk jeruk Abu Sarra. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied