Pusat Studi Tahanan Palestina menegaskan pengadilan Israelterus membebani tawanan Palestina dengan kondisi ekonomi yang makin sulit darirakyat Palestina disamping menerapkan denda pada anak-anak sebesar 170 ribushekel selama kuartal pertama tahun itu.
Juru bicara Pusat Kajian Tawanan Riyad al-Ashqarmengatakan mayoritas anak-anak yang ditangkap dibawa ke pengadilan dandijatuhi denda uang di samping hukuman penjara tentunya. Denda adalah kewajibanmembayar sejumlah uang yang dibebankan pada keluarga dengan jumlah dengan sangatbesar terutama kepada para orang tua dari anak-anak mereka secara sewenang-wenangoleh pengadilan Israel.
Al-Ashqar mengisyaratkan jumlah total denda yangdikenakan pengadilan Ofer terhadap para tawanan kecil Palestina mencapai 170ribu shekel dalam tiga bulan pertama tahun ini. Dan sebesar 48 ribu dolardidistribusikan. Pada bulan Januari mereka juga menerapkan denda 62 ribu shekel.Pada bulan Februari sebanyak 67 ribusyikal pada bulan Maret denda terhadap anak-anak sekitar 41 ribu syikal disamping tentunya hukuman penjara untuk berbagai periode.
Al-Ashqar menganggap menjatuhkan denda keuangan terhadaptahanan anak-anak yang tinggi di penjara adalah pencurian dan kebijakan yangbertujuan menjarah serta mengumpulkan dana keluarga tahanan untuk menekantahanan. Keluarga terbebani dengan tagihan yang dihasilkan dari penangkapananak-anak mereka di penjara-penjara Israel.
Al-Ashqar menunjukkan bahwa pengadilan Israel sewenang-wenangmemberlakukan denda karena alasan paling ekstrim untuk menghukum para tahanandan membuat kebijakan pencegah yang keras. Sekalipun kasus yang diadili tahananitu sangat sederhana seperti melempar batu atau berada di dekat pospemeriksaan militer dekat permukiman.
Dia menambahkan bahwa denda ini tidak mengecualikansegmen tahanan karena Israel menggunakan saluran terhadap tahanan dan keluargamereka dalam upaya untuk membatasi dan mencuri uang mereka. Mengganggu keluargapara tahanan di penjara merupakan mimpi buruk baru dan sumber tekanan dalamsituasi tersebut menyusul kesulitan ekonomi yang diderita rakyat Palestina.
Al-Ashqar meminta organisasi-organisasi hak asasi manusiauntuk turun tangan mendesak Israel agar mengakhiri penahanan anak-anakPalestina dalam kondisi yang keras serta pemerasan terhadap kerabat merekauntuk membayar sejumlah demi untuk pembebasannya. (asy/pip)