Tue 6-May-2025

Kesepakatan Terakhir Tak Bisa Alihkan Gaza dari Konflik dengan Israel

Kamis 18-April-2019

Anggota BiroPolitik Gerakan Perlawanan Islam Hamas Khalil Hayyah mengatakan bahwakesepahaman yang ditandatangani dengan penjajah Israel yang dimedisi oleh Mesirtidak dapat mengalihkan Gaza dari konflik dengan penjajah Israel.

Dalam wawancaradengan televisi al-Aqsa pada Rabu malam (17/4/2019) Hayyah mengatakan bahwatidak ada harga politik untuk kesepakatan tersebut. Kesepakatan tersebutditandatangani dengan imbalan pembekuan cara-cara kasar terhadap aksi pawaikepulangan dan pembebasan blokade.

Hayyahmengatakan &ldquoBahwa masalah tawanan dan Masjid Al-Aqsha ditetapkan dalam mejaperundingan. Kami katakan kepada para mediator bahwa tidak ada kesepahaman yangdapat menghentikan kami untuk membela masalah nasional kami.&rdquo

Diamemperingatkan semua pihak “Gaza tidak dapat menerima untuk terus hidupdalam kepahitan ini. Semua pihak tidak boleh bertaruh pada kesabaran rakyat Palestinauntuk menderita. Kami akan terus melakukan aksi pawai dengan segala cara. Kami akanmengetuk semua pintu untuk pembebasan blokade tidak peduli berapa punharganya.&rdquo

Dia menegaskan bahwayang menjamin agar penjajah komitmen dengan kesepahaman-kesepahaman ini adalah kegigihanrakyat Palestina dan perlawanannya serta sarana-sarana aksi pawai kepulangan yangdigumpalkan.

Hayyahmengatakan “Dampak dari kesepahaman ini kami lihat dalam perbaikan jadwallistrik sejak enam bulan yang lalu melalui bantuan Qatar yang akan berlanjuthingga Idul Fitri. Diperkirakan akan diperbarui. Jika mereka menghentikankesepahaman ini menyatakan agar stasiun pembangukit listrik disediakan bahanbakar tanpa pajak.”

Dia menjelaskanbahwa di antara isi kesepahaman ini adalah pelaksanaan proyek untuk memperluassaluran listrik baru dan mengkonversi pabrik stasiun pembangkit listrik agarberoperasi dengan gas alam serta mendirikan stasiun-stasiun pengakit listriktenaga surya yang didanai oleh negara-negara asing.

Hayyah memintautusan PBB Nikolai Mladenov untuk mempercepat pelaksanaan proyek pemberdayaan 20ribu lulusan dan pengangguran dengan dana sebesar 45 juta dolar yang didanai dariBank Dunia PBB dan Negara Qatar. Dia mengingatkan bahwa sekarang ini ada 15ribu orang yang bekerja di proyek pemberdayaan sementara setengah dari merekadidanai oleh dana dari Gaza dan separuh lainnya di bawah hibah negara Qatar.

Hayyamengatakan bahwa kesepahaman terbaru ini tidak melupakan keluarga miskin danterpinggirkan. Qatar memprakarsai bantuan 250.000 keluarga dengan dana 100dolar perkeluarga yang akan digunakan untuk bantuan makanan di bulan Ramadhanuntuk keluarga-keluarga ini. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied