Surat kabar Haaretz melaporkan Senin (1/4) kelompok pemukim Zionis Ealadyang aktif dalam Yahudisasi Al-Quds dengan membeli real estat dan menguasai HutanDamai di kota Al-Quds dengan melibatkan pemerintahan Israel.
Sumber menambahkan kelompok Elad dibentuk untuk membatalkan status hutandan mempromosikannya sebagai proyek yang mendukung permukiman.Telah banyakperjanjian yang telah ditandatangani yang membahayakan “keamanannegara”.
Menurut surat kabar itu Hutan Salam terletak di area seluas 550 hektar antarawilayah “Abu Tur” (selatan Al-Quds) dan garis batas permukiman”Armon Hantsiv” (sebelah timur kota).
Surat kabar itu mengutip pernyataan seorang warga Palestina di Al-QudsSami Ershid bahwa Zionis sejak awal daerah tersebut menjadi area publik yangterbuka dan kemudian menjadi hutan kota. Oleh karena itu penggunaan tanah inioleh warga Palestina terbatas dan saat ini organisasi Elad diberikan kebebasan untukmengendalikan tempat tersebut.
Ada sejumlah tanah Hutan Perdamaian yang belum disita dan masih dimilikisecara pribadi oleh warga Palestina. Ini adalah contoh dari pengalihan olehaset dan properti Palestina oleh negara Yahudi untuk digunakan oleh kelompokorganisasi yahudi Elad.”
Pemukim Yahudi Alad aktif dalam masalah permukiman rumah Palestina di kota Al-Qudskhususnya di Kota Tua dan sekitarnya.
Sejak 1967 Israel telah mendirikan belasan permukiman yahudi di Al-Quds Timuruntuk menempatkan sekitar 200.000 orang Yahudi di permukiman ilegal. Tindakan inijelas melanggar hukum internasional meskipun ada penolakan dari Israel.
Israel terus menerus melakukan perluasan permukiman di Tepi Barat danbagian timur Al-Quds. Inilah yang menyebabkan berhentinya proses perundingandamai Palestina-Israel pada bulan April 2014 lalu di samping penolakan Israeluntuk menerima solusi dua negara berdasarkan perbatasan 1967 dan pembebasan paratahanan dari penjara. (asy/pip)