Biro InformasiTahanan mengatakan bahwa pihak menejemen penjara penjajah Israel mencegah para tawananPalestina melakukan sholat Jumat di dalam blok di semua penjara sebuahpreseden yang belum pernah terjadi sebulumnya selama beberapa dekade.
Sebelumnya GerakanTawanan menyebutkan adanya tindakan represif intimidasi dan pelecehan sehari-hariserta meningkatnya serangan dan sanksi-sanksi juga dan kebijakan yang memperparahkelalaian medis yang disengaja di dalam pusat-pusat penahanan dan penjarapenjajah Israel serta propaganda provokasi media.
Gerakan Tawananmenjelaskan bahwa apa yang terjadi hanyalah upaya yang gagal untukmengkriminalisasi para perjuangan nasional Palestina dan upaya menunjukkan bahwapara tawanan adalah para teroris dan pembunuh dan pembunuh. Mereka jugamemotong dana pajak Palestina dengan dalih bahwa sebagiannya untuk menutupi kebutuhantawanan dan keluarga mereka.
Juru Bicara GerakanPerlawanan Islam Hamas Abdu Latif Qanu mengatakan &ldquoLarangan bagi para tawananutnuk melaksanakan shalat Jumat adalah preseden berbahaya. Tindakan ini mencerminkanrasisme penjajah Israel dan pelanggaran terhadap kebebasan beribadah.&rdquo
Dia menambahkan”Ini adalah pelanggaran terang-terangan terhadap hak untuk melakukanritual keagamaan yang dijamin oleh semua hukum dan konvensi internasional.”(was/pip)
