Tue 6-May-2025

Di Gaza Israel Kubur Kegembiraan Saat di Buaian

Kamis 28-Maret-2019

Di Gazakegembiraan sudah dibunuh sebelum dimulai kebahagiaan dibunuh saat masih bayimimpi telah dikubur sebelum terwujud. Pada Senin (25/3/2019) malam suara roketmengalahkan kegembiraan di sebuah rumah yang sedang bersukacita yang tengah mempersiapkanpernikahan seorang gadis Palestina.

Pada Seninmalam pasukan penjajah Israel membombardir sebuah bangunan apartemen di pusatKota Gaza di mana sebuah keluarga tinggal di salah satu flat di apartementersebut. Serangan brutal ini telah mengubah kebahagiaan dan sukacita menjaditangis dan kesedihan mendalam.

Sang ibumenangis dengan rasa sakit dan luka yang teramat sangat. Dia teringat rasasakit yang telah dia derita bersama keluarganya bertahun-tahun akibat aksibrutal pasukan penjajah Israel.

Sang ibuberkata “Mereka menghancurkan kegembiraan saya dengan putri saya. Mereka menghancurkanrumah kami. Cukuplah Allah sebaik-baik penolong saja.&rdquo

Keluarga inisedang Mesir menunggu pernikahan putri mereka pada hari Jumat besok. Suasanakegembiraan menyelimuti isi rumah. Persiapan akhir sedang berlangsung untuk pernikahanbisa bersalan sesuai dengan yang diharapkan. Akan tetapi penjajah Israelseperti biasanya dengan arogansi dan kesombongannya menghancurkan kegembiraandan suka cita keluarga ini. Sang ibu sangat bersedih dan sakit akibat tragedi yangdialami keluarganya ini sejak ada penjajah di tanah Palestina.

Wanita yang tengahberduka ini berbicara tentang tragedi yang dia alami dan keluarganya akibatulah kebrutalan penjajah Israel. Dia berkata “Sejak kami menemukankehidupan ini kekhawatiran dan kecemasan terus memburu dan mengikuti kamiakibat ulah brutal penjajah Israel. Mulai dari penangkapan saudara-saudara sayapembunuhan dan serangan terus-menerus tidak ada yang tersisa untuk kami dalamhidup ini bahkan keluarga besar kami yang masih hidup hanya sedikit.”

Dengan sangat sedihdan sakit yang mendalam ibu yang tengah berduka ini bertanya “Dari manadatangnya hari bahagia putri saja? Dari jalan? Cukuplah Allah sebaik-sebaikpenolong kami. Mereka menghancurkan kami. Mereka menghancurkan hidup kami.&rdquo

Di mempertanyakan&ldquoSiapa yang bisa menerima anak-anaknya mengalami seperti yang dialami anak-anakkami? Israel selalu menjadikan targetnya adalah rumah-rumah warga. Mereka menyebutkami sebagai teroris dan mereka adalah warga aslinya. Cukuplah Allahsebaik-baik penolong kami.&rdquo

Dalam tragedilain ada seorang pemuda Palestina yang dibunuh kebahagiaannya oleh pasukanpenjajah Israel. Saat dia sedang mempersiapkan kegembiraannya yang sudah berlangsungselama dua pekan tanda-tanda kesedihan muncul pada dirinya.

Dia berkata”Saya sudah mempersiapkan hari pernikaan saya ini selama dua pekan. Saya tidaktahu apa yang harus saya perbuat. Peralatan hancur dan rumah juga hancur.”

Dengan rasasakit dan hati yang hanacur dia melanjutkan “Cukuplah Allah sebaik-baikpenolong. Kami berjalan di jalan. Kami adalah warga sipil tidak bersenjata.”

“Bagaimanasaya harus menjawab peganten saja. Di mana saya harus menggelar pernikahan. Sayasudah yatim dari kecil tinggal hanya bersama dengan ibu saja&rdquo terangnyasedih. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied