Surat kabar Israel Haaretz pada hari Sabtu(9/3/2019) mengatakan bahwa dampak dari keterlibatan unit khusus Israel dalamoperasi di timur kota Jalur Gaza di selatan Khanyunis sangat dalam dan lebih berbahayadaripada operasi lainnya.
Pada malam hari tanggal 11 November anggotaBrigade al-Qassam sayap bersenjata gerakan Hamas terlibat baku tembak denganpasukan khusus penjajah Israel di timur Khanyunis. Peristiwa ini menewaskan komandanpasukan khusus Israel dan melukai yang lain sebelum akhirnya helikopter Israelberhasil mengevakuasi unit khusus terebut dan menyelamatkan sisa anggotanyadengan melindingi mereka melakukan serangan tembakan dan pemboman udara dengansengit ke kawasan tersebut.
Dalam peristiwa ini 7 pejuang perlawanangugur termasuk pemimpin Brigade Qassam Noordin Baraka.
“Operasidi Khanyunis lebih dalam dan lebih berbahaya daripada operasi lainnya seperti operasipembunuhan pemimpin Hamas Mahmud Mabhuh atau jatuhnya jaringan mata-mata diLibanon” kata analis militer di surat kabar Haaretz Amod Harel.
Dia menyatakan”Kegagalan operasi ini akan memaksa tentara Israel untuk melakukanperubahan besar termasuk mempertimbangkan kembali cara pasukan khususberoperasi dalam operasi sensitif di belakang garis musuh.”
Harelmenjelaskan “Militer Israel akan meninjau kembali pembagian tugas dankoordinasi antara berbagai dinas intelijen dan dalam batas kewenangan di dalambagian-bagian intelijen tentara.”
Kepala stafmiliter Israel Gadi Eisenkot telah memutuskan untuk membentuk komite penyelidikanmiliter untuk menyelidiki sebab kegagalan operasi keamanan di Khanyunis.Beberapa minggu yang lalu tentara penjajah Israel mengumumkan telahmenyelesaikan penyelidikan atas operasi yang gagal ini tetapi merahasiakantemuannya.
Tentara Israel menutuprapat tentang kualifikasi dan siapa mereka yang melakukan operasi gagal ini. Disaat yang sama pengawas negara mengeluarkan perintah yang melarang publikasigambar atau foto mereka yang melakukan operasi yang baru-baru inidipublikasikan oleh Brigade Al-Qassam. (was/pip)