Pusatpeneliti al-Quds urusan Israel-Palestina melaporkan penjajah Israelmelanjutkan kebijakan rasial terhadap warga Palestina menyita tanah mereka danmengancam penggusuran rumah dan infrastruktur selama Februari 2019 danmenggusur puluhan rumah dan toko serta menyetujui pembanguan ribuan unitpermukiman yahudi di Tepi Barat pasca penyitaan dan penggusuran tanah milik wargaPalestina dan membangun jalan permukiman.
Dalamlaporannya pusat peneliti al-Quds menyebutkan kebijakan Israel menggusurinfrastruktur milik warga Palestina di kawasan jalur hijau mencakuppenggusuran rumah dan pengusiran warga.
Tim analispeneliti al-Quds menjelaskan selama Februari kemarin sejumlah penggusuranmenimpa rumah-rumah warga Palestina di wilayah Palestina jajahan 48 danal-Quds dengan dalih tidak memiliki sertifikat dan bagi mereka yang menolakmenggusur rumahnya sendiri maka akan dikenakan denda penggusuran.
Pusatpeneliti menyebutkan kondisi di al-Quds terutama di kawasan penggusuran paraekstrimis yahudi menuntut pemerintahan sayap kanan untuk menerapkan yahudisasikota dan membatasi warga Palestina yang tinggal di al-Quds agar berada di luarpagar kota sehingga dalam kota al-Quds berubah menjadi kota yahudi denganberbagai simbolnya.
Dalamskala luas Israel mengincar pusat Tepi Barat dan wilayah Selatan di sampinglembah Jordan sebagai area terluas di Tepi Barat. Israel berupaya mengambilkendali wilayah-wilayah tersebut untuk digabungkan dengan yang mereka kuasasaat ini dalam beberapa waktu dekat kedepan dimana permukiman illegal zionislangsung mendapat persetujuan dan pembangunan jalan lintas untuk menggabungkankawasan tersebut yang menunjukan motif penjajahan Israel.
PusatPeneliti al-Quds menuntut adanya langkah hukum oleh pihak otoritas Palestina untukmenghentikan kebijakan Israel selama dua decade ini Israel melakukanpelanggaran terhadap perundingan dan memanfaatkannya untuk memperluas kendaliwilayah dan permukiman sebelum perundingan berhenti dan Israel melakukankebijakan yang sama.
Penggusurandan ancaman penggusuran yang direalisir penjajah Israel terbagi di sejumlahkawasan Tepi Barat dan Palestina 48 semuanya mencapai 43 kasus. (mq/pip)