Hamasmengatakan bangsa Palestina mencatat contoh luhur keteguhan perjuangan denganhadir ke al-Quds membela Masjidil Aqsha meski banyak hambatan yang dilakukanIsrael termasuk ancaman dan penangkapan. Ditegaskan bahwa al-Aqsha merupakangaris merah pembatas yang tak boleh dilewati. Konspirasi Israel tak bisamengubah fakta di lapangan maupun mengambil kendali al-Aqsha.
Hamasmenegaskan dalam keterangannya Jumat (22/2) seputar peristiwa Jumat BelaAl-Aqsha bahwa pengorbanan besar bangsa Palestina dalam membela al-Aqshamembuktikan bahwa al-Aqsha merupakan benteng yang kuat dan tak bisa diperangiIsrael dan bangsa Palestina komitmen melakukan perlawanan di semua levelnyadan tak ada kata menyerah  kepada musuhdalam kamus kami.
Dalamrilis yang diterima Pusat Informasi Palestina Hamas menambahkan Israelhendaknya sadar bahwa Palestina akan terus membela tempat sucinya denganmenghentikan agresi zionis. Dan menghapus identitas Islam dan Arab. Semua upayaIsrael akan gagal menghadapi pengorbanan Palestina seperti yang telah dicatatsejarah.
Hamasmenyampaikan apresiasi kepada para tokoh keagamaan dan lembaga sipil sertafaksi Palestina pentingnya membela al-Quds dan menundukan energinya dengankompas yang benar menuju persatuan nasional dan membela Masjidil Aqsha.
Hamasmeminta segenap umat bangsa Arab dan dunia Islam untuk tegas menghadapi sikapnormalisasi dengan Israel yang menodai tempat suci dan merusak barisannya danmenyerukan kepada mereka untuk menunaikan kewajiban mereka mendukung danmembela al-Quds dalam menghadapi musuh utamanya yaitu penjajah Israel.(mq/pip)
