Denganpenutupan Babur Rahmah (Gerbang Rahmat) yang mengarah ke masjid al-Aqsha denganrantai dan gembok besi penjajah Israel menerapkan fait accompli (kenyataanyang harus diterima) untuk melakukan yahudisasi tempat tersebut melalui carayang sudah direncanakan untuk memaksakan pembagian secara waktu dan tempat dikiblat pertama kaum muslimin tersebut (masjid al-Aqsha).
Menurut Wakaf Islamdi al-Quds pasukan pendudukan Israel telah menutup Gerbang Rahmat yangterletak di sisi utara masjid al-Aqsha tersebut dengan gembok dan rantai besi.
Dewan Wakaf danUrusan Islam dan Situs-situs Suci dalam sebuah pernyataan mengatakan”Polisi pendudukan Israel telah memasang gembok dan rantai besi di gerbangyang berada di puncak tangga menuju ke bangunan Gerbang Rahmat.”
Pembagian al-Aqsha
Ridwan Amrseorang peneliti spesialis urusan al-Quds dan masjid al-Aqsha mengatakan bahwapada Ahad malam mereka menemukan penjajah Israel telah menutup gerbang tersebutdengan gembok dan rantai besi penutupan sudah dilakukan sejak hari Jumat lalu.
Apa yangdilakukan penjajah Israel ini menurut Ridwan Amr adalah dalam rangka untukmelaksanakan pembagian ruang (tampat) yang sedang diupayakan pasukan pendudukanIsrael untuk dilakukan di masjid al-Aqsha.
Warga al-Qudsmenentang rencana Zionis dan berdemonstrasi di dekat Gerbang berusaha membuka GerbangRahmat yang ditutup oleh pasukan pendudukan Israel sebelum akhirnya pasukanpenjajah Israel turun tangan untuk menekan dan bertindak represif terhadapwarga.
Karyaarsitektur
Gerbang Rahmatterletak 200 meter di selatan Gerbang Asbat di dinding timur masjid al-Aqshadan merupakan bagian dari dinding timur Kota Tua.
Gerbang Rahmatmerupakan salah satu gerbang tertua masjid al-Aqsha yang dibangun di era Bani Umayyahyang dibuktikan dengan elemen-elemen arsitektural dan artistiknya. Ada yangmengatakan bahwa gerbang ini dibangun pada masa pemerintahan Abdu Malik binMarwan.
Gerbang Rahmatadalah sebuah gerbang besar yang tertutup setinggi 115 meter untuk turun kegerbang ini melalui tangga yang panjang dari dalam masjid al-Aqsha. Gerbang initerdiri dari dua pintu besar yang dipisahkan dengan sebuah pilar batu diatasnyaada dua lengkungan mengarah ke sebuah aula tertutup dengan langit-langitmelengkung di atas kolom Korintus yang sangat besar.

Gerbang inidibangun dengan sangat terampil pembuatnya inovatif dan mengembangkannyamenjadi lukisan indah yang menampilkan keindahan dan kemegahan enak dipandang matasehingga dianggap seperti dibangun dengan sepotong batu ada dekorasi yangmenggambarkan kemajuan seni arsitektur.
Dalamuraiannya sejarawan Usama Asyqar mengatakan “Ini bukan Gerbang biasaini adalah Gerbang masuk ajaib ke dunia yang menakjubkan dan imajiner yangmenuntun Anda melalui tangga panjang menuju ruang-ruang yang spiritual dan mimpiyang bertahtakan nuansa rahmat ilahi. Orang melewatinya melalui pembataspemakaman timur yang memanjang yang dimasuki melalui jendela-jendela pagarganda: Rahmat dan Pengampunan yang oleh orang-orang salib barat disebut “GerbangEmas” di mana Anda melihat lembah Kadron penuh dengan rahasia-rahasiagaib mistis yang di tanahnya terbaring jasad para sahabat Ansar sepertiUbadah bin Shamit dan Syaddad bin Aus.&rdquo
Sejarah gerbang
Di sebelahtimur Gerbang di luar tembok adalah pemakaman Babur Rahmah yang di dalamnyaada makam dua sahabat Nabi Syaddad bin Aus dan Ubadah bin Shamit.
Bangunan yangterletak di dalam Gerbang di samping masjid al-Aqsha digunakan sebagai ruangsholat berdzikir dan berdoa. Diseburkan bahwa Imam al-Ghazali semoga Allahmerahmatinya beriktikaf di sudut atas Gerbang Rahmat ketika dia tinggal di al-Quds.Dia mengajar di masjid al-Aqsha dan disitulah diletakkan kibab beliau IhyaUlumuddin.
Pintu dan aulagerbang ini telah direnovasi oleh Komite Warisan islam dan dijadikan kantoraktivitas dakwahnya di dalam masjid al-Aqsha sejak tahun 1992 sampai dibubarkanoleh otoritas penjajah Israel pada tahun 2003.
Pasukan penjajahIsrael menutup sebuah bangunan di dekat Babur Rahmah yang mencakup aula dankantor-kantor pada tahun 2003. Penutupan dilakukan dengan dalih adanya”organisasi teroris” di dalamnya. Dan penutupan terus diperpanjangsetiap tahun.
Pada bulanSeptember 2017 pengadilan penjajah israel mengeluarkan perintah yang mendukungkeputusan polisi Israel untuk menutup gedung tersebut.
Mitos Zionis
Asyqarmengaitkan penutupan ini dengan klaim-klaim para ekstremis Zionis bahwa gerbangini akan menjadi saksi masuknya Mesias mereka ke dalam kuil suci bersamaandengan kuatnya perasaan mereka akan dekatnya masa kemunculannya. Karena itulahmereka melihatnya sebagai gerbang masuk legenda kuno sesuai dengan klaim merekayang dibangun atas filosofi pendirian entitas mereka di Palestina. Dan mereka masihterus menyerbu tempat tersebut dan meletakkan di antara celah-celah di dinding GerbangRahmat kertas-kertas potongan yang berisi impian takhyul kuno mereka.
Dia menambahkan”Penutupan itu harus dikaitkan dengan pendirian taman Taurat dan pangkalankereta udara di bagian kuburan bersejarah Babur Rahmah yang ingin merekabersihkan untuk membersihkan area Gerbang Rahmat dari semua najis. Karena merekameyakini jasad mayit itu najis.

Ambisi Zionis
Dalampernyataan sebelumnya kepada koresponden Pusat Informasi Palestina KetuaKomite Perawatan Pemakaman Islam di al-Quds Mustafa Abu Zahra mengatakanbahwa Gerbang Rahmat dan yang ada di atasnya adalah wakaf Islam. Gerbang Rahmatadalah bagian dari masjid al-Aqsha. Dia menegaskan bahwa keserakahan dan ambisiIsrael di tempat itu tidak berharga sama sekali.
Dan Abu Zahra mengaitkanantara penyerbuan-penyerbuan yang dilakukan para pemukim Yahudi ke masjidal-Aqsha hampir setiap hari dengan dengan serangan permukiman di kuburan BaburRahmah. Dia menegaskan bahwa semua itu dalam kerangka keserakahan dan ambisi Israel.
Abu Zahramengatakan bahwa apa yang dilakukan Israel di kawasan al-Harash dan GerbangRahmat berkaitan dengan ambisi para ekstremis Yahudi dan kecenderungan merekauntuk melakukan ritual Talmud di daerah tersebut dan larangan penjaga untukmenjangkau lokasi tersebut. (was/pip)