Yang paling diimpikanoleh Hassan Nabil Nofal (16 tahun) adalah memelihara burung merpati dankeinginannya untuk hidup damai di tengah-tengah keluarga dan teman-temannyayang dia cintai dan mereka mencintainya. Akan tetapi peluru penjajah Israelmenghancurkan mimpinya untuk selamanya.
Sekali lagibom gas air mata telah menjadi alat pembunuh langsung yang ditembakkan oleh pasukanpenjajah Israel pada para demonstran damai. Pekan lalu bom gas penjajah Israelmenelan korban dua bocah Palestina meninggal dunia dan puluhan lainnya terlukadi perbatasan timur Jalur Gaza.
Pada 12 Ferbuarilalu Hassan Noval meninggal dunia akibat luka-luka yang dialaminya empat harisebelumnya ketika dia dihantam bom gas air mata di kepalanya saat mengikutipawai kepulangan yang dilakukan secara damai di timur kamp pengungsi al-Bureijdi Jalur Gaza tengah.
Perpisahanterakhir
Beberapa harisebelum terluka Hassan Nofal mengumpulkan pakaiannya dalam sebuah tas. Dia berpesankepada ibunya untuk membagikan pakain-pakaian tersebut kepada orang-orangmiskin di kamp al-Bureij. Sang ibu terkejut atas apa yang dilakukan HassanNofal sampai akhirnya yang ibu baru menunaikan pesan wasiatnya tersebut setelahHassan meninggal.
Nabil Nofalayah dari Hassan Nofal mengatakan bahwa tentara penjajah Israel tidak pedulidengan kehidupan anak-anak dan warga sipil di perbatasan Jalur Gaza.
Dia menambahkan”Putraku saat itu sedang meminum Coca Cola yang berada jauh dari kawatperbatasan. Mereka menjatuhi kepalanya dengan bom gas dan langsung mengenainyadengan luka parah. Mengapa mereka membunuhnya?”
Ayah Nofalmeminta organisasi internasional dan hak asasi manusia untuk menuntut danmenghukum penjajah Israel yang telah melakukan kejahatan terhadap anak-anakyang tidak bersenjata di perbatasan Jalur Gaza.
Dia melanjutkan”Putraku adalah anak yang tak berdosa menyukai semua orang. Dia ingin hidupdi rumah yang aman dan hidup normal. Aku tidak akan melupakan putraku Hassantetapi dia sudah berada di sisi Tuhan. Dia telah menjadi korban kejahatan penjajahIsrael.”
Teman dansaudara
Nael Muharib bocahberusia 17 tahun ini adalah teman paling dekat Hassan Nofal. Dia kehilagankontak dengan Nofal di hari kejdian. Dia sudah mengontaknya berulang kali untukmengajaknya berangkat bersama ke masjid untuk menunaikan shalat Jum&rsquoat.
Muharib mengatakan”Saya telah kehilangan seorang teman baik yang selalu tersenyum. Diamenghabiskan waktunya dengan membantu ayahnya bekerja dan shalat di masjid.Sisa waktunya kami habiskan bersama-sama untuk berpartisipasi dalam aksi damai pawaikepulangan. Akan tetapi tentara penjajah Zionis sengaja membunuhnya.”
Nofal sudah memberitahu teman-temannya bahwa dia berniat membeli burung merpati. Karena dia senangdengan penampilan cantiknya sebelum dia terluka selama berhari-hari. Tetapi pelurupenjajah Israel telah merampas mimpinya untuk selamanya.
Teman-teman danwarga kamp pengungsi Nusseirat masih terus datang dan pergi dari rumah pedagangNabil Nofal untuk berta&rsquoziah atas kesyahidan putranya Hassan yang sengajadibunuh oleh tentara penjajah Israel.
Yasser Nofalsaudara laki-laki Hassan menegaskan bahwa saudaranya adalah anak yang patuhpada orang tuanya ingin menyenangkan ayahnya dan selalu membantunya dalam berdagang.
Dia melanjutkan”Tentara penjajah Zionis sengaja membunuhnya. Sekarang saua kehilangan saudaralelaki yang paling dekat di hatiku. Dia selalu bersamaku di rumah dan di tempatkerja.”
Meskipun mendampinginyasejak hari pertama cedera ayah Nofal menyadari sejak pertama kali diamelihatnya bahwa cedera yang dialami Hassan serius. Selama empat hari diaberusaha membangun mental istri dan anak-anaknya untuk menerima berita sedihyang mungkin terjadi kapan saja.
Mohammed Nofalsaudara lelaki Hassan menceritakan bahwa dia mengangap Hassan sebagai temandan tempat curhat yang bisa menjaga rahasianya. Dia mengatakan tidak merasamalu bila mengenakan pakaian yang sama.
Dia melanjutkan”Dari saat dia cedera saya masuk rumah dan saya merasa telah kehilangan kehadirannya.Saya meminta peninjauan kembali apa yang terjadi di perbatasan dan saya memintaperlawanan melakukan aksi balasan atas tindakan agresi penjajah Israel ini.”(was/pip)