Tue 6-May-2025

Proyek Israel di Negev Mengancam Pengusiran 36 Ribu Warga Palestina

Selasa 29-Januari-2019

Proses pengusirandan pengambil-alihan tanah terus berlangsung di Negev dengan kecepatankumulatif dan eskalasi sistematis untuk mengosongkan sebagian besar wilayahhistoris Palestina dari penduduk aslinya.

Berlangsungnya pengusiranpenduduk asli Negev memiliki hubungan dengan penentuan waktu rencana umum yangsudah dimulai bersamaan dengan kedatangan penjajah Israel dan sekarang semakinmeningkat di tahap pengokohan fondasi entitas Ibrani bersamaan dengannormalisasi Arab secara eksplisit dan kegagalan proses komrpomi politik serta saatmendekati pemilu Israel.

Menteri Pertaniandan Pengembangan Negev di Pemerintahan Israel Uri Ariel sudah menyelesaikan rencanabesar untuk menggusur dan mengusir sekitar 36 ribu warga Badui Palestina daridesa mereka yang dicabut pengakuan. Demikian menurut surat kabar Israel “YisraelHume”.

Menurut rencanaini penggusuran dan pengusiran akan dimulai tahun ini. Dari utara Jalan 31 yangakan berlanjut selama empat tahun. Total penggusuran dan pengusiran akandimulai tahun 2021 dengan anggaran terus meningkat setiap tahunnya. Daerah yangakan digusur dan disita dari warga Bedui diperkirakan luasnya mencapai 260.000.000meter persegi. Ini merupakan perampasan tanah terbesar sejak Nakba tahun 1948.

Rencana yangmeningkat

Desa Araqib diNagev yang sudah mengalami penghancuran lebih dari 150 kali oleh penjajahIsrael bukanlah satu-satunya desan yang mengalami eskalasi brutal dari pihakpenjajah Zionis. Karena puluhan desa lainnya di Nagev akan menyusul sebagaikorban kebrutalan eskalasi perluasan permukiman-permukiman Israel.

Gamal Amr seorangahli dalam urusan pemukiman mengatakan &ldquoSerangkaian penggusuran dan pengusiranwarga Negev sudah terjadi dari dulu dan sekarang. Karena proyek Zionisdidasarkan pada ide tanah tanpa bangsa meskipun corak hidup di Palestinabervariasi antara penduduk perkotaan dan pedesaan seperti negara lain di dunia.&rdquo

Dia menambahkan”Secara hukum tidak boleh mengubah corak hidup penduduk ini adalahkebiasaan internasional dan Palestina di mana 5 persen penduduknya tinggal dipedalaman (Badui) dan secara peradaban telah stabil antara Badui di Naqev dandaerah perkotaan di kota-kota lalu pedesaan dan pertanian.”

Pengosongan Negev

Sejak pendudukanPalestina penjajah Israel berusaha mengosongkan wilayah Negev dari pendudukaslinya untuk mendirikan pangkalan militer dan nuklir serta stasiun pengintai danbandara. Namun UU “Braver” yang disetujui oleh parlemen Israel &ldquoKnesset&rdquoenam tahun lalu berusaha untuk mengusir penduduk Negev dan mengumpulkan mereka diblok-blok perumahan dan merebut tanah mereka.

Undang-undangini adalah permukiman yahudisasi yang bertujuan untuk melakukan yahudisasi tanah-tanahyang tersisa dari wilayah Nagev yang diduduki penjajah Israel sejak tahun 1948 dengandalih perluasan infrastruktur pembangunan jalan-jalan dan proyek-proyek pengembangan.

Menurutpendapat Ratib Jabur spesialis dalam masalah permukiman Israel belakangan iniNegev mengalami eskalasi penyitaan dan pengambil alihan ribuan hektar tanah demipembangunan permukiman-permukiman Yahudi dan proyek-proyek pendudukan baru.

“PolisiIsrael memasang pemberitahuan untuk warga Naqab dengan meletakkan kertas dibawah batu atau di atas sumur air atau di dekat rumah mereka dan seringkalimereka tidak melihatnya. Pemberitahuan ini mengatakan memerintahkan penghantianpembagunan atau memberi tangguh kepada warga selama 10-15 hari untuk melakukanpeninjauan hukum dan kemudian mengejutkannya dengan pembongkaran danpenyitaan” kata Ratib Jabur kepada koresponden Pusat InformasiPalestina.

Pengusiran paksa

Layaknya tumpahanminyak permukiman Israel menyebar di Negev sementara penduduknya dikumpulkan dibeberapa desa dan kota dengan luas terbatas seperti Rahat Hura dan Kassifah. Sedangsejarah menunjukkan bahwa puluhan keluarga ini telah hidup selama ratusan tahundi Naqab (Negev) dan memiliki ekstensi di pedalaman Yordania.

Gamal Amr menegaskanbahwa wilayah yang sediakan akan digusur dan siambil alih hampir 800 ribuhektar yang merupakan wilayah dengan luas yang sama sebagaimana diusulkandalam rencana (Braver). Akan tetapi lanskap politik dalam kerangka normalisasiArab dan koalisi AS mendukung implementasinya sekarang ini.

Amr menyatakan bahwasekarang ini penjajah Israel sibuk mengokohkan pilar-pilar negaranya dan yahudisasineegara secara penuh dalam konteks meningkatnya dukungan pada ide perlawanan dibangsa Arab dan Palestina.

Sementara Jaburmemperingatkan terhadap upaya penjajah Israel menyingkirkan hak penduduk Nagev ditanah mereka dengan cara melucuti pemilik ribuan hektar dari kepemilikantanahnya dan hanya diganti dengan 500 meter persegi di daerah terpencil dengandalih bahwa keberadaan mereka bertentangan dengan hukum (Israel).

Disebutkan bahwadesa-desa yang dicabut pengakuaannya tersebut tidak muncul di peta resmi Israel.Otoritas penjajah Israel juga tidak menyediakan layanan dasar seperti air danlistrik. Penduduknya tidak memiliki alamat. Pihak berwenang tidak mengakui hak-hakmereka atas tanah dan menganggap mereka sebagai “orang-orang yang melanggar”yang menguasai “tanah negara”. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied