KementerianKesehatan Palestina di Jalur Gaza mengecam sikap lembaga-lembaga kemanusiaanyang terus tidak pedulian dengan kebutuhan bahan bakar yang mendesak bagi rumahsakit-rumah sakit di Jalur Gaza. Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa kondisiini akan “melumpuhkan rumah sakit di Jalur Gaza.&rdquo
“Situasisaat ini memerlukan upaya segera dan bertanggung jawab dari lembaga-lembagakemanusiaan untuk menyelamatkan nyawa ratusan anak dan pasien di bagian-bagian sensitifdi rumah sakit” kata Asyraf Qudrah juru bicara Kementerian Kesehatan Palestinadi Gaza.
Dia menambahkan”Hibah bahan bakar yang disupervisi oleh badan-badan PBB berakhir padaakhir November 2018 dan tidak ada hibah lain yang dialokasikan untuk rumahsakit saat ini.”
Dia menyatakan bahwaDepartemen Kesehatan telah mengambil “langkah-langkah penghematan yang keras”untuk mengelola krisis yang akut ini. &ldquoDepartemen Kesehatan menggunakangenerator lebih kecil dan menjadwal ulang berbagai layanannya tetapi krisis semakinparah dan tindakan kami tidak akan mampu untuk menghadapinya” terangnya.
Dia menjelaskanbahwa fasilitas kesehatan saat ini membutuhkan 300 ribu liter solar per bulanmengingat terjadinya perbaikan jadwal listrik di Jalur Gaza baru-baru ini karenaadanya hibah bahan bakar Qatar. “Kebutuhan kami sebelumnya lebih dari 540ribu liter per bulan” tegasnya.
KementerianKesehatan di Gaza mengepresiasi Yayasan IHH Turki Komite Advokasi Yordania OrganisasiAmal Al Falah dan Stasiun Minyak Abu Assi yang telah memberikan sumbangan keberbagai rumah sakit dan pusat kesehatan di Jalur Gaza. (was/pip)