GerakanPerlawanan Islam Hamas menegaskan bahwa pihaknya tidak akan membiarkan penjajahIsrael menjadikan darah rakyat Palestina dan blokade Jalur Gaza sebagai bahanbakar untuk perang politik dalam pemilu internal Israel.
Anggota biropolitik gerakan Hamas Khalil Hayyah mengatakan “Pawai kepulangan akan terusberlanjut dan kami akan melindunginya. Kami tahu bagaimana memaksa penjajah Israelmelakukan kesepahaman dengan apa yang telah dicapai oleh pawai kepulangan.&rdquo
Dia menambahkan”Penjajah Israel tidak punya pilihan selain berkomitmen melakukankesepahaman secara sukarela atau terpaksa.&rdquo Dia melanjutkan “Kami tidakakan mencari siapa pun kami teguh mempertahankan tanah kami dan terus melakukanperlawanan dan pawai.&rdquo
Dia menegaskan bahwaissu Palestina hari ini menjadi target dan membutuhkan kerja nasional terpadu. Diamenyatakan bahwa di tahun 2018 ada tantangan terbesar bagi issu Palestina peristiwadan perkembangan yang membahaykan terutama adalah langkah Amerika untukmemuluskan rencana mereka berupa deal of century.
Dia mengatakan”Deal of century bukanlah sesuatu yang tidak diketahui. Orang mengira Palestinaadalah targetnya. Padahan kesepakatan itu menarget bangsa Arab dunia Islam danjantungnya serta menempatkan persoalan Palestina sebagai tunggangan dan pintugerbang untuk membuka aksi Zionis dan Amerika di wilayah tersebut.”
Dia melanjutkan”Ketika Amerika dan Zionis mendapati bahwa Palestina telah menentangperjanjian ini mereka mulai langsung melakukan normalisasi dengannegara-negara Arab dan Islam.” (was/pip)