Sejumlahanggota parlemen Eropa dan para aktifis HAM serta relawan peduli Palestinamenggelar seminar pada selasa kemarin membahas aturan &ldquoNegara Yahudi&rdquo zionisdan peran Eropa untuk mengakhiri rasialisme Israel.
Seminardigelar oleh Forum Komunikasi Eropa Palestina (berkantor di London) pada selasakemarin di parlemen Eropa di Brussel yang dihadiri sejumlah anggota parlemenpegiat media relawanan dan aktifis HAM dari sejumlah Negara Eropa.
Seminardiinisiasi oleh aggota koalisi Greens di parlemen Eropa yang diketuai olehKeith Taylor yang menyatakan dalam sambutannya &ldquoMerupakan kewajiban kitasebagai orang yang percaya kepada HAM untuk tidak terlibat dalam kejahatan diamdan tidak bergerak atas pelanggaran Israel terhadap hak-hak Palestina.  Tindakan Israel berupaya melegalkan aturan Negarayahudi tak bisa digambarkan kecuali sebagai fase rasial apartheid.&rdquo
Perluperan internasional untuk memaksa Israel supaya komitmen terhadap hukuminternasional.
KetuaForum Komunikasi Zaher Birawi menegaskan pentingnya seminar ini untukmembongkar rasialisme Negara penjajah dalam menuturkan narasi Palestinaterkait konflik dengan Israel.
Birawimengatakan &ldquoBangsa Palestina perlu dukungan pihak internasional untukmenghentikan kebijakan rasial Israel dan untuk mengakhiri penjajahan yangmenjadi pangkal persoalan di Timur Tengah.&rdquo
PenderitaanRakyat Palestina di Wilayah Jajahan
Sementaraitu anggota parlemen Israel asal Palestina Yusuf Jabarin melalui skype darial-Quds memaparkan penderitaan yang dialami rakyat Palestina di Negara jajahandan mempertanyakan tentang demokrasi yang diwacanakan Israel dengan aturan ini.
Wartawandan penulis David Caronin mencatat sejumlah pelanggaran Israel terhadap HAMdan bahayanya undang-undang Negara yahudi terhadap rakyat Palestina di wilayahjajahan dan hak konstitusional bangsa Palestina.
Menurutnyasumber persoalan dari undang-undang ini adalah dukungan dari kekuatan penjajahEropa di abad lalu terutama Perancis dan Inggris serta hubungan antaraperjanjian Balfour dan undang-undang rasial ini.
Ditambahkannyadisamping dua Negara tersebut Amerika masih memberikan perhatian bagi proyekzionis di kawasan.
TekananLoby Israel
Di awalsesi Tanya jawab anggota parlemen Eropa dari partai buruh Inggris dan anggotakoalisi social demokratik di Eropa Joly Word mengungkap tekanan loby Israeluntuk tidak hadir dalam seminar yang dianggap Israel sebagai anti Semit.
Jolybersikeras hadir dalam seminar untuk menegaskan bahwa tuduhan Israel ini takbisa menghalanginya untuk berbicara tentang pelanggaran Israel terhadap hukuminternasional dan HAM dalam beberapa decade. Dan menuntut Uni Eropa untukbersikap tegas terhadap pelanggaran yang hendak dilegalkan oleh Israel.
Sementaraitu anggota koalisi sayap kiri Eropa Martin Anderson memulai pembicaraannyadengan menegaskan bahwa kritik dan kampanye lobi Israel menuduh anti Semitdisebabkan dukungan terhadap hak Palestina tetap tak membuatnya ragu untukmendukung Palestina karena mereka adalah korban penjajahan dan tindakanrasialisme Israel.
Disebutkanbahwa fenomena rasial terutama melarang pengungsi Palestina kembali ke negerimereka sebagai warga asli. Dimana aturan sebaliknya dibuat Israel yangmengijinkan setiap warga yahudi di dunia untuk dating ke Israel danmendapatkan hak-haknya sebagai warga sementara Israel melarang rakyatPalestina kembali.
BoikotIsrael
Seputarkemungkinan langkah yang bisa dilakukan di level Uni Eropa dan foruminternasional untuk mencegah berlanjutnya rasialisme dan mengakhiri penjajahanMartina mengatakan Uni Eropa dan lembaga internasional terkait cukupmengungkap kekhawatiran dan kerja serius mengakhiri fenomena rasialisme di NegaraIsrael.
SekiranyaUni Eropa serius mendukung solusi dua Negara maka ia harus mengakui penuh NegaraPalestina dan menyiapkan perangkat penerapannya di lapangan. Dengan menggunakansenjata boikot Israel. Terutama barang-barang dari permukiman zionis sebagaitekanan bagi Israel untuk komitmen pada HAM dan mengakhiri penjajahan.
Forumkomunikasi Eropa Palestina berkantor di Inggris sebagai lembaga independen nonprovit bergerak di bidang urusan Palestina Eropa bertujuan menghadirkansolusi untuk memahami narasi Palestina dalam konflik dengan Israel danmembangun jembatan komunikasi antara bangsa Palestina dari satu pihak danbangsa Eropa di pihak lain.
Danmenggelar sejumlah agenda kerja dan seminar pertemuan dengan tokoh politikakademisi dan media di benua Eropa dan memberikan informasi kepada paraanggota parlemen dan politisi di Negara Eropa serta analisis dan peran yangbisa dilakukan untuk meluruskan pemahaman terkait karakter konflik denganpenjajah Israel. (mq/pip)