GerakanPerlawanan Islam Palestina Hamas membantah kabar tentang adanya kemajuan barudalam masalah perjanjian pertukaran tawanan dengan pihak penjajah Israel.
“Tidak adayang baru dalam kasus tawanan. Penjajah Israel itu tidak siap untuk menandatanganikesepakatan pertukaran tawanan” kata juru bicara Hamas Fauzi Barhum Sabtu(19/1/2019) malam.
Barhum menegaskanbahwa pembebasan tawanan Palestina dari penjara penjajah Israel akan tetapmenjadi skala perhatian prioritas utama gerakan Hamas. “Kami telahberjanji kepada mereka (para tawanan) untuk mengambil hak kembali hak dankebebasan mereka dari penjajah Israel dengan segenap kekuatan untuk membalassemua pengorbanan mereka.”
Disebutkan bahwaBrigade al-Qassam pada awal April 2016 telah mengumumkan bahwa mereka menahanempat tentara Zionis (termasuk Golden dan Oron yang ditangkap selama agresi diGaza 2014). Al-Qassam menegaskan bahwa penjajah Israel tidak akan mendapatkan informasiapapun tentang mereka tanpa “membayar harga” untuk informasi tersebutyakni pembebasan tawanan Palestina.
Hamas mensyaratkanpembebasan para eks tawanan yang telah dibebaskan dari penjara penjajah Israeldalam pertukaran tahun 2011 yang kemudian ditangkap kembai oleh pasukanpenjajah Israel tahun 2014 sebelum mengadakan negosiasi untuk kesepakatanpertukaran yang baru.
Pada Oktober2011 yang dimediasi oleh Mesir-Jerman berhasil dicapai kesepakatan pertukarantawanan antara Hamas dan Israel. Dalam kesepakatan tersebut penjajah Israelmembebaskan 1.027 tawanan Palestina sebagai imbalan atas pembebasan tentaraIsrael Gilad Shalit yang ditangkap pada 2006. Namun para tawanan yangdibebaskan tersebut sebagian besar ditanngkap kembali oleh pasukan penjajahIsrael. (was/pip)
