Tue 6-May-2025

Reda Musytaha Darah Membuktikan Tekadnya untuk Kembali ke Tanahnya

Sabtu 19-Januari-2019

Meski menderitakomplikasi parah akibat cedera serius pada kaki namun wanita ini tetapmenorehkan jejak kepahlawanan. Dia adalah Reda Musytaha atau Ummu Ahmadberusia 44 tahun ibu dari sembilan anak. Keibuannya tidak membuatnyamenghentikannya untuk menunaikan kewajibannya terhadap tanah air. Dia memiliki peranaktif dalam mendukung dan menyokong pawai kepulangan akbar yang dimulai pada 30Maret 2018 lalu. Pawai yang menjadi tanda pembeda dan pemisah baru dalammembela tanah air yang terampas.

Karena keyakinannyapada persoalan Palestina tidak peduli dengan peluru-peluru penjajah Zionisyang mengintai dari atas pembatas-pembatas tanah di belakang garis-garis api UmmuAhmad mulai berlari dengan semangat di pundaknya didorong oleh tugas nasionalmembantu menyelamatkan yang terluka dan membantu para pemuda yang mengalamisesak nafas akibat tembakan peluru dan gas air mata pasukan pasukan penjajah Israel.Bukan itu saja bahkan dia berperan nyata dan terlibat aktif dalam konfrontasimelemparkan batu dan mengibarkan bendera.

Alat perjuangan

“Saya melakukantugas saya untuk memberikan dukungan logistik air dan makanan kepada parapeserta. Saya juga selalu membawa kebutuhan medis untuk memberi pertolongan parapemuda dan menghentikan pendarahan mereka sampai ambulans dapat mencapaimereka” kata Ummu Ahmad yang sudah mengikuti aksi-aksi pawai damai sejakhari pertama diluncurkan.

Meskipun seringmenjadi sasaran tembakan gas air mata namun dia menghadapi semua serangan itu dengankekuatan dan keteguhan. Dia menceritakan ketika terkena tembak “Sayaterkene tembak pada hari Jumat (7/12/2018). Saya menuju ke pagar pemisah sambilmeneriakkan yel-yel perlawanan dan hak kembali sementara dari belakang sayapara peserta aksi menirukannya.&rdquo

Dia melanjutkan”Saya berusaha menyelamatkan salah satu seorang anak muda yang terluka digaris depan karena saya takut dia ditangkap oleh pasukan penjajah Zionis. Sayaterkena tembak peluru eksplosif di kaki. Yang memisahkan kaki dari tubuh sayakecuali oleh satu pembuluh arteri yang menyelamatkan kaki saya dariamputasi.”

Lebih lanjutdia menceritakan “Karena kepadatan asap tidak ada yang bisa membantusaya sampai 15 menit berlalu. Saat itu saya kehilangan kesadaran dan tetapberdarah sampai tim medis memindahkan saya ke Rumah Sakit asy-Syifa. Sayamenjalani operasi dan para dokter berhasil memulihkan kaki saya. Tetapi masih belumsempurna ada beberapa pembuluh arteri pecah ditambah kehilangan 10 cm tulangkaki yang terinfeksi.&rdquo

Setelahbeberapa hari cedera dia kembali ikut berpartisipasi dalam pawai kepulangan. Akantetapi kali ini dari atas kursi rodanya. Dia menjelaskan “Anak-anak sayaberusaha mencegah saya untuk berpartisipasi karena takut saya cedera lagi dankarena saya tidak bisa berdiri. Namun saya kembali membuktikan kepada penjajahZionis kegigihan kami pada hak untuk kembali ke tanah kami yang diduduki penjajahIsrael dan pembebasan penuh blokade atas Jalur Gaza.”

Simbolpengorbanan dan kontribusi

Mengenai efekdari luka yang dideritanya Ummu Ahmad mengatakan “Saya dulunya pengasuhwanita yang sudah sangat lanjut dengan imbalan upah meteri. Itu merupakansatu-satunya sumber pendapatan bagi keluarga saya yang terdiri dari sebelas anggotakeluarga. Suami saya sakit dan tidak bisa bekerja selama beberapa tahun. Saya sendirianyang merawat keluarga.”

Dia melanjutkan”Hari ini setelah saya berada di rumah sakit selama lebih dari sebulansaya kehilangan sumber penghasilan karena saya tidak bisa bergerak. Sulit bagisaya untuk melakukan tugas sehari-hari. Tugas sehari-haris saya limpahkankepada anak-anak secara bergantian. Sebagian merawat adik-adiknya di rumah dansebagian bergantian merawat saya dan tinggal mendampingi saya di rumah sakit.”

Ummu Ahmadmengatakan “Wanita itu harus memiliki peran aktif dalam mendukung paramujahidin muda dalam pawai kepulangan dia adalah putri para pejuang saudara perempuandan ibu mereka. Serta untuk menegaskan perannya dalam pawai perjuangan melawanpendudukan Zionis sampai kami kembali ke tanah kami yang diduduki penjajahIsrael.” (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied