Tue 6-May-2025

Skenario Israel di Gaza Tidak Ada Perang dan Tidak Ada Solusi?

Selasa 15-Januari-2019

Jelas bahwakebingungan Israel dalam mengatasi Jalur Gaza terus memperumit situasi haridemi hari di tengah-tengah meningkatnya kemampuan perlawanan Palestina di satusisi dan habisnya semua opsi penjajah Israel di tingkat militer keamanan danpolitik.

Terlepas dari kabutyang menyelimutinya saat ini di tengah-tengah kesiapan negara penjajah Israel untukmengadakan pemilihan umum beberapa bulan mendatang para pengamat dan analis menegaskanbahwa PM Israel Benjamin Netanyahu tidak membutuhkan perang untuk meyakinkan masyarakatIsrael untuk memilihnya. Dia bisa mendapatkan itu dengan cara lain yang lebihkecil resikonya dibandingkan perang menyeluruh ke Jalur Gaza.

Tidak adaperang dan tidak ada solusi

Spesialis masalahIsrael Imad Abu Awwad menyakini bahwa Israel akan terus menunda-nunda solusiapapun bahkan meski sebagian terhadap Jalur Gaza terutama mengenai pembukaanpenyeberangan dan pasokan bantuan hibah dari Qatar dan perluasan area penangkapanikan bagi para nelayan di Jalur Gaza.

Dalam perbincangandengan Pusat Informasi Palestina Abu Awwad mengatakan bahwa putaran eskalasimenyeluruh dengan penjajah Israel hampir mustahil terjadi pada periode saat ini.Dia menambahkan “Saya meyakini Netanyahu mengalami semacam kepuasan berkaitandengan masalah pemilihan umum dan memberikan persentase suara tertinggi.”

Abu Awwadmelanjutkan “Dia tidak membutuhkan adanya perang yang mungkin bisa mempengaruhicitranya namun saya yakin dia tertarik untuk menunjukkan hal-hal yang lebih menegangkandengan Jalur Gaza dengan tujuan untuk menunda pemeriksaan dirinya sebelum pemilihanumum yang memungkinkannya untuk menunda masuknya dana ke Gaza pembukaanpenyeberangan dan pasokan barang-barang serta perluasan area menangkap ikanbagi para nelayan di Jalur Gaza.&rdquo

Upaya untukmenekan

“Eskalasi(kekerasan) yang baru-baru ini terjadi (pada Jum&rsquoat lalu yang menewaskanseorang wanita Palestina dan puluhan lainnya terluka yang disusul denganserangkaian serangan udara dan artileri ke Jalur Gaza) adalah untuk untukmenekan perlawanan Palestina.” Demikian menurut analis politik danspesialis masalah Israel Ayman Rafati. Dia mengatakan bahwa eskalasi inidilakukan untuk menegaskan bahwa sensitivitas penjajah Israel terhadap setiap aksidi perbatasan Jalur Gaza sangat tinggi dikarenakan oleh realitas politikinternal berupa pemilihan umum di internal Israel.

Kepada PusatInformasi Palestina Rafati menyatakan bahwa “Level politik di Israelsecara khusus Netanyahu mengetahui bahwa konsesi ke Gaza sekarang ini akanmenjadi materi yang berat bagi oposisi untuk menyerangnya.&rdquo

Rafati menggambarkanini sebagai tren yang “serius dan berbahaya”. Dia beralasan “Kemundurankesepahaman dan berlanjutnya serangan di Jalur Gaza terutama terhadap parademonstran damai serta aksi sipil yang dihadapi dengan aksi militer akanmendorong perlawanan Palestina untuk melakukan konforntasi dengan membalasdengan kuat ini yang mungkin mengisyaratkan bahwa eskalasi yang baru-baru ini terjadisangat mungkin akan terulang pada periode mendatang.”

Pakar masalah Israelini meyakini bahwa eskalasi mungkin merupakan upaya Israel untuk mengalihkan perhatiandari prestasi militer Brigade al-Qassam yang baru-baru ini diumumkan seputar &ldquoOperasiMata Pedang&rdquo. Dan hal ini sangat mungkin terjadi mengingat adanya permainanpemilihan umum Israel katanya. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied