Gerakan Perlawanan Islam “Hamas”pada hari Ahad (13/1/2019) menegaskan bahwa penjajah Israel terus melakukan kebodohannyaterhadap para demonstran damai dan sengaja membunuh mereka dengan darah dingin sertamembombardir pos perlawanan. Tindakan penjajah Zionis ini merupakan”eskalasi berbahaya dan bermain api.”
Juru bicara Hamas Fawzi Barhum menegaskan “Eskalasiini tidak akan membawa keamanan dan keamanan bagi penjajah Israel. Penjajah Israelakan menanggung sepenuhnya akan konsekuensi dan akibat dari eskalasi ini.”
Barhum menambahkan “Adalah tugasperlawanan baik secara nasional dan moral untuk menorehkan ulang parameter tahapperjuangan dan memaksa musuh turun ketika kehendak perlawanan sepenuhnya selarasdengan keinginan dan kepentingan rakyat dan persyaratan tahap perjuangan.”
Semalam pesawat Israel melancarkanserangkaian serangan di sejumlah sasaran di Jalur Gaza namun tidak menimbulkankorban. Sebelumnya pada hari Jum&rsquoat seorang wanita Palestina gugur dansejulah warga lainnya terluka peluru dan gas air mata yang ditembakkan pasukan penjajahIsrael terhadap para peserta demonstrasi damai dalam pawai kepulangan dan pembebasanblokade di perbatasan timur Jalur Gaza.
Sejak 30 Maret 2018 warga Palestina di JalurGaza melakukan pawai damai di dekat pagar antara Jalur Gaza dan wilayahPalestina yang diduduki penjajah Israel sejak tahun 1948 untuk menuntut hakkembali para pengungsi ke kota-kota dan desa-desa mereka yang mereka tinggalkanpada tahun 1948 dan untuk membebaskan blokade di Jalur Gaza.
Aksi represif berdarah yang dilakukan pasukanpenjajah Israel terhadap para peserta pawai damai telah menyebabkan lebih dari244 warga Palestina gugur dan sekitar 26 ribu lainnya terluka. (was/pip)
