Faksi perlawanan Palestina mengatakan Keputusan untukmenarik karyawan dari penyeberangan Gaza meningkatkan penderitaan rakyat kitadi Jalur Gaza sejalan dengan rencana Israel dalam memisahkan Tepi Barat Baratdari daerah lainnya untuk mempromosikan perpecahan.
Faksi-faksi mengatakan dalam sebuah pernyataan persnyahari Senin (7/1) bahwa langkah itu bertujuan untuk menggagalkan upayarekonsiliasi Mesir menuntut saudara-saudara di Mesir menekan presiden OtoritasPalestina agar menganulir keputusan berbahaya ini dan tidak membiarkan Gaza masukke dalam kubangan Deal of Century.
Ia menyerukan pertemuan nasional untuk mendesak denganpartisipasi luas faksi-faksi legislator lembaga sipil penulis dan analisuntuk berdiri menentang skema Otoritas Palestina untuk melikuidasi kasus ini.
Dia menunjukkan resolusi itu datang pada saat rakyatkita menghadapi instabilitas dan kekuatan agresi Zionis serta pengepungan konspiratifyang bertujuan melikuidasi tujuan Palestina dalam upaya nyata persatuan danrekonsiliasi nasional.
Otoritas Palestina di Ramallah bersikeras menempatkanGaza sebagai terdakwa tanpa memperhatikan penderitaan rakyatnya yang sedang dikriminalisasiberlanjut. Puncaknya kemarin berupa keputusan menarik karyawan OtoritasPalestina dari penyeberangan Gaza.”
Pada hari Ahad (6/1) Otoritas Umum Otoritas Palestina untukUrusan Sipil di Ramallah mengumumkan penarikan stafnya yang bekerja dipersimpangan Rafah mulai Senin (7/1) karena apa yang diklaimnya sebagai pekerjaanpraktik Hamas.
Pada 1 November 2017 Otoritas menerimapenyeberangan Gaza dalam pelaksanaan perjanjian rekonsiliasi di Kairo sebulansebelumnya tetapi kemudian menolak untuk mengimplementasikan sisa perjanjiandan memberlakukan sanksi yang meningkat pada Gaza. (asy/pip)
